Luar biasa, tim China akhirnya berhasil mempertahankan Piala Sudirman. Pada perhelatan di Finlandia, hari ini (3/10, China sukses menghentikan ambisi Jepang untuk bisa mmembawa pulang piala lambang supremasi dunia. China mengalahkan Jepang pada babak final dengan skor akhir 3-1.
Kekuatan China memang fantastis. Walau tanpa dihadiri oleh tunggal putra terbaiknya, Chen Long, lalu tidak ada Li Jun Hui/Liu Yu Chen, pasangan ganda putra berperingkat empat dunia dan juga tanpa menyertakan ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
China membuka kemenangan dari ganda putra. He Ji Ting/Zhou Hao Dong yang mengemban tugas sebagai lokomotif, mampu menjawabnya dengan kemenangan. Walau bertemu dengan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang memiliki peringkat lebih baik, ganda China ini bisa membuka pintu awal kemenangan China. He/Zhou menang rubber game 21-17, 14-21, dan 21-16.
Jepang sempat membuka harapan melalui sektor tunggal putri. Akane Yamaguchi berhasil mengamankan angka kemenangan bagi Jepang dan membuat angka sama 1-1 usai menang dari Chen Yu Fei dalam straight game 21-19, 21-16.
Sebenarnya Jepang berpeluang untuk mengambil partai ketiga yang memainkan sektor tunggal putra. Jepang yang menurunkan Kento Momota lebih diunggulkan dibandingkan tunggal putra China, Shi Yu Qi. Selain karena Kento Momota merupakan pebulutangkis nomor satu dunia, juga rekor peremuan keduanya masih dipegang Kento dengan 4-2. Tetapi yang terjadi di karpet hijau, Shi Yu Qi bisa membalikkan prediksi dengan mengalahkan Kento 21-13, 8-21, dan 21-12.
Partai keempat yang memainkan sektor ganda putri direbut oleh China. Sempat dipersulit oleh ganda putri Jepang ramuan baru, Mayu Matsumoto/Misaki Matsutomo tetapi ganda nomor satu China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan bisa menyumbangkan kemenangan dengan skor akhir 21-17, 21-16.
Hasil dari Finlandia membuat China menjadi negara terbanyak yang menggenggam Piala Sudirman. Dari 17 kali penyelenggaraan Piala Sudiman, China sudah 12 kali membawa pulang Piala Sudirman. Disusul Korea sebanyak empat kali. Sementara Indonesia baru sekali merasakan.
