All England 2022 rupanya belum berpihak kepada pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Harapan untuk meraih gelar juara dari kejuaraan tertua sejagat dari sektor ganda campuran akhirnya kandas. Praveen/Melati terhenti di babak perempat final.
Praveen/Melati, yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa di babak delapan besar dari sektor ganda campuran, sebenarnya bermain baik. Mereka bisa mempersulit unggulan ketiga dari China, Wang Yilyu/Huang Dong Ping. Permainan no lob yang diperagakannya bisa mendulang perolehan angka. Terbukti pada game pertama, walau lawan sudah unggul 20-17, Praveen/Melati bisa membalikkan keadaan menjadi 21-20 hanya dalam satu kali service. Sayangnya memang Dewi keberuntungan belum berpihak pada ganda Indonesia. Praveen/Melati harus mengakui ketangguhan ganda China pada game pertama dengan kedudukan 23-25.
Di game kedua pun pertandingan berjalan sama ketatnya. Kedua pasangan sama-sama jarang mengangkat bola. Praveen/Melati yang sempat unggul di awal game kedua, bisa disamakan lawan sampai 8-8. Pasangan China yang juga memimpin di angka 15-12 bisa dikejar ganda Indonesia menjadi 15-15. Lagi-lagi memang keberuntungan belum berpihak pada Praveen/Melati. Juara All England 2020 asal Indonesia ini kalah dengan skor tipis 19-21.
Vita Marissa, pelatih ganda campuran PB Djarum yang turut mendampingi menilai jika anak didiknya terkesan terburu-buru, terutama pada poin kritis. "Penampilan Praveen/Jordan sudah benar. Permainan mereka sudah seperti itu. Tapi tadi pada poin tua aja yang sayang," ujarnya. "Setidaknya udah kurang error sendiri. Cuma terkesan terburu-buru waktu poin akhir," sambungnya.
Dengan kekalahan ini, membuat head to head antar kedua pasangan ini berubah menjadi 2-7 masih untuk keunggulan ganda China. Hasil yang ditorehkan Praveen/Melati masih lebih baik jika dibandingkan dengan tiga pasang ganda campuran Indonesia lainnya yang juga ikut bertanding di Utilita Arena Birmingham, Inggris. (AR)