Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Kurang Berani dan Kurang Nekat, Rionny Mainaky Evaluasi Penampilan Timnya di Dubai
18 Februari 2023
Kurang Berani dan Kurang Nekat, Rionny Mainaky Evaluasi Penampilan Timnya di Dubai
 
 

Tim Indonesia tak berhasil lolos ke babak semifinal Badminton Asia Mixed Team Championships 2023, setelah kalah 1-3 dari Korea di babak perempat final. Atas hasil yang diraih di Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (17/2) lalu, PBSI pun meminta maaf.

“Kami mohon maaf belum bisa memberikan prestasi seperti harapan masyarakat Indonesia. Secara umum, penampilan para pemain sebenarnya sudah baik. Tetapi performanya masing-masing belum yang terbaik. Belum berada di performa puncak,” kata Rionny Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.

Satu-satunya poin untuk Indonesia, diraih oleh pemain tunggal putra, Chico Aura Dwi Wardoyo. Di partai kedua Putri Kusuma Wardhani kalah dari Kim Ga Eun. Kemudian Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal menyumbangkan poin untuk Indonesia. Terakhir Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti  juga harus mengalami kekalahan.

“Secara umum, memang kondisi pemain banyak yang tidak prima. Gregoria sakit flu, Putri KW juga sebetulnya tidak sehat. Fadia yang tidak fit memang sangat dilematis kalau tidak diturunkan, meskipun kondisi sakitnya tidak separah Gregoria dan Putri KW. Kondisi Rian juga tidak fit benar,” ungkap Rionny.

“Penampilan pemain tidak berada pada peak performance. Sebenarnya secara teknik pemain kita lebih unggul. Tetapi keunggulan itu tidak bisa mendukung penampilan karena pemain serba ragu-ragu karena adaptasi dengan lapangan kurang bagus. Apa artinya teknik menang, tetapi di tengah pertandingan tak bisa keluar dari tekanan karena lawan lebih baik beradaptasi,” jelasnya.

Lebih lanjut Rionny juga mengatakan bahwa salah satu penyebab kegagalan timnya karena pemain yang kurang berani dan kurang nekad di lapangan. Ia berharap dalam menghadapi lawan yang berani, para atlet harus bisa tampil lebih berani lagi. Rionny juga menegaskan, atlet Indonesia harus bisa mengatasi lawan dengan permainannya yang lebih pintar dan cerdik.

“Yang juga jadi penyebab kegagalan, pemain kita kurang berani, kurang nekat, juga kadang kurang sabar. Harusnya, kalau lawan bermain nekat, pemain kita harus lebih nekat. Kalau lawan bermain berani, pemain kita juga harus jauh lebih berani lagi. Tetapi tak hanya nekat dan berani di lapangan. Pemain kita juga harus bisa mengatasinya dengan bermain lebih pintar dan cerdik,” pungkas Rionny. (NAF)