Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Kilas Balik Olimpiade 2020] Greysia/Apriyani Penerus Tradisi Emas Indonesia
25 Juli 2024
[Kilas Balik Olimpiade 2020] Greysia/Apriyani Penerus Tradisi Emas Indonesia
 
 

Usai pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tampil sebagai peraih medali emas pada Olimpiade Rio 2016, empat tahun kemudian medali emas dari cabang olahraga bulutangkis kembali dipersembahkan bagi kontigen Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020. Namun siapa yang bisa menduga jika sekeping medali emas justru datang dari sektor yang tidak diperhitungkan sama sekali, yakni ganda putri melalui pasangan Gresysia Polii/Apriyani Rahayu.

Indonesia datang ke Tokyo, Jepang dengan kekuatan meloloskan kekuatan terbaiknya. Ada Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie di sektor tunggal putra. Gregoria Mariska Tunjung mengisi kekuatan tunggal putri. Di sektor ganda putra ada Kevin Sanjaya Sukamuljo/Markus Fernaldi Gideon serta ganda senior Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Greysia/Apriyani menjadi satu-satunya pasangan ganda putri Indonesia yang lolos ke Tokyo. Di ganda campuran pun hanya pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang bisa ikut serta. Di antara pasukan merah putih yang berlaga, hanya pasangan Greysia/Apriyani yang bisa lolos ke babak puncak.

Penampilan luar biasa Greysia/Ariyani ditunjukkan sejak putaran penyisihan. Tiga kali bertanding pada putaran penyisihan Grup A, tiga kali pula mereka bisa memetik kemenangan. Salah satunya adalah dengan menghentikan andalan Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Bekal inilah yang membawa mereka memimpin klasemen Grup A.

Di babak play off, Greysia/Apriyani langsung dibuat susah pasangan China, Du Yue/Li Yin Hui. Greysia/Apriyani dipaksa bermain rubber game oleh Du/Li. Greysia/Apriyani untungnya bisa menang dengan 21-15, 20-22, 21-17. Menang dari ganda China, Greysia/Apriyani bertemu ganda kuat Korea, Lee So Hee/Shin Seung Chan pada babak semifinal. Butuh dua game 21-19, 21-17 bagi Greysia/Apriyani untuk lolos ke babak puncak dan menantang unggulan pertama dari China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Greysia/Apriyani tampil apik pada babak puncak. Mereka tidak terlihat gugup walau bertanding di babak final. Greysia/Apriyani yang bermain tenang akhirnya bisa menaklukkan ganda putri nomor satu dari China dalam dua game 21-19, 21-15.

Hasil yang ditorehkan pasangan Greysia/Apriyani di Tokyo, Jepang, membuat nama mereka masuk dalam sejarah bulutangkis Indonesia sebagai peraih medali emas Olimpade pertama dari sektor ganda putri. Selain Liliyana Natsir, Greysia Polii juga tercatat sebagai pemain putri Indonesia yang pernah mengikuti ajang Olimpiade sebanyak tiga kali dengan pasangan yang berbeda.

Secara keseluruhan, Indonesia berada pada peringkat 55 hasil dari perolehan satu medali emas, satu perak dan tiga perunggu. Emas dipersembahkan oleh Greysia/Apriyani, medali perak disumbangkan atlet angkat besi senior Eko Yuli Wirawan. Tiga medali perunggu direbut oleh Anthony Sinisuka Ginting dari cabang olahraga bulutangkis dua lainnya oleh atlet angket besi masing-masing atas nama Windy Cantika Aisah dan Rahmat Erwin Abdulah. (AR)