Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Olimpiade Paris 2024] Gregoria Penyelamat
06 Agustus 2024
[Olimpiade Paris 2024] Gregoria Penyelamat
 
 

Satu keping medali perunggu akhirnya berhasil diraih cabang olahraga bulu tangkis pada ajang Olimpiade Paris 2024. Sektor tunggal putri yang tak jarang dipandang sebelah mata justru tampil sebagai pahlawan di saat wakil-wakil Indonesia bertumbangan. Adalah pebulutangkis putri Gregoria Mariska Tunjung yang menjadi penyelamat muka Indonesia di ajang multi event yang dilaksanakan di Paris, Prancis. Gregoria berhasil mempersembahkan satu keping medali perunggu dari Paris, Prancis.

Semula banyak yang tidak menduga Gregoria bakal meraih medali. Apalagi di sektor tunggal putri meloloskan sejumlah pemain bulu tangkis dunia. Sebut saja An Se Young dan Kim Ga Eun dari Korea. Lalu Chen Yu Fei dan He Bing Jiao dari China. Thailand meloloskan Ratchanok Inthanon serta Eropa diwakili pemain putri asal Spanyol, Carolina Marin.

Sejatinya, inilah lawan-lawan yang mungkin akan dihadapi oleh Gregoria di Porte de la Chappelle, Paris, Prancis. Terbukti, usai menjadi pemuncak pada Grup G dengan menyapu bersih dua kemenangan, Gregoria harus bertemu salah satu musuh bebuyutannya asal Korea, Kim Ga Eun pada babak play off. Gregoria memanfaatkan pengalaman menang delapan kali tanpa balas dari tunggal kedua Korea. Gregoria menang melalui pertandingan menegangkan 21-4, 8-21, 23-21. Di babak perempat final, Gregoria bersua dengan ratu bulutangkis Thailand, Ratchanok. Walau masih tertinggal dalam head to head, tetapi Gregoria punya modal saat mengalahkan Ratchanok pada pertemuan terakhir di putaran final perebutan Piala Uber 2024. Kali ini Gregoria menang straight game 25-23, 21-9.

Menang dari Ratchanok, Gregoria harus bertemu dengan peman nomor satu dunia asal Korea An Se Young pada babak semifinal. Tunggal putri Korea inilah yang belum bisa dikalahkan oleh Gregoria. Dari tujuh kali pertemuan sebelumnya, semuanya dimenangkan oleh An Se Young. Di babak empat besar Olimpiade Paris 2024, Gregoria sudah menunjukkan perjuangan yang luar biasa. Gregoria sampai harus jatuh bangun menjaga setiap jengkal area lapangannya. Namun takdir berkata lain, Gregoria kalah melauli pertandingan rubber game, 21-11, 13-21, 16-21.

Gagal melangkah ke babak final, Gregoria harus bertanding lagi untuk memperebutkan tempat ketiga. Gregoria harus berjuang untuk merebut medali perunggu. Yang terjadi kemudian ternyata Carolina Marin mundur di pertandingan semifinal. Cedera memaksa ratu bulutangkis Eropa ini menyerahkan kemenangan kepada He Bing Jiao. Mundurnya Carolina membuat Gregoria menang tanpa tanding pada perebutan tempat ketiga. Medali perunggu pun akhirnya menjadi milik Gregoria.

Gregoria menjadi pemain putri keempat Indonesia yang bisa meraih medali pada ajang Olimpiade setelah Susy Susanti merebut medali emas pada Olimpiade Barcelona 1992 dan perunggu pada Olimpade Atlanta 1996, Mia Audina pada Olimpiade Atlanta 1996 yang meraih medali perak serta Maria Kristin Yulianti yang mempersembahkan medali perunggu di ajang Olimpiade Beijing 2008. (AR)

 

Sumber Foto: PBSI/Badmintonphoto/Mikael Ropars