Raihan gemilang kembali ditorehkan oleh tim ganda campuran Indonesia. Kali ini pada ajang WONDR by BNI Indonesia Masters II 2024 Super 100, tim yang dimotori oleh Coach Herry Iman Pierngadi itu, mampu menguasai podium juara. Bahkan sebelumnya terjadi all Indonesia semifinal.
Kali ini giliran pasangan Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah yang mampu mennjadinyan terbaik, setelah pada laga final siang ini, Minggu (3/11) berhasil mebgalahkan rekan senegaranya, Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata dengan skor 22-20, 21-13 di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur.
Sebelumnya pada pekan lalu di ajang Indonesia International Challenge 2024, pasangan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu yang berhasil menjadi kampiun, setelah mengalahkan Amri/Nita. Melihat hasil ini, Herry yang dijuluki sebagai Coach Naga Api buka suara dan menilai hasil yang diraih merupakan buah kerja keras para pemain.
Tidak hanya di Surabaya, tercatat pada dua final pada ajang Indonesia International Challenge 2024 dan Indonesia Masters I Super 100 di Pekanbaru tercatat sektor ganda campuran juga menorehkan prestasi.
“Final sesama wakil Indonesia kembali terjadi di Surabaya setelah sebelumnya juga ada pada turnamen di Pekanbaru, Vietnam, dan Malaysia. Kami memulai lagi dari bawah kelasnya untuk memberikan pembuktian hasil latihan mereka selama ini sampai di mana,” ujar pelatih kelahiran 21 Agustus 1962 itu.
Sejatinya final sesama wakil Indonesia tidak hanya terjadi di Surabaya. Saat itu pada dua laga yang digelar di Kota Bertuah, final sesama wakil Merah-Putih tercipta dari sektor ganda campuran.
Melihat hasil yang diraih sektor ganda campuran di beberapa turnamen terakhir, pelatih asal Pangkal Pinang itu menyoroti cara bertahan beberapa pemainnya.
“Ada beberapa kekurangan yang masih dilakukan saat para pemain bertahan. Beberapa kali saya lihat, saat mengembalikan bola dalam bertahan harus masih harus diperbaiki lagi,” ujar Herry IP.
“Menghadapi persaingan yang lebih tinggi lagi, tentu dari segi level permainan sampai lawan yang dihadapi sangat berbeda. Jadi membutuhkan untuk lebih kerja keras lagi dari para pemain,” Herry IP menambahkan. (AH)