Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Piala Sudirman 2025] Jojo Bertemu Lakshya?
28 April 2025
[Piala Sudirman 2025] Jojo Bertemu Lakshya?
 
 

Indonesia akan meneruskan perjalanannya pada ajang perebutan Piala Sudirman 2025 yang berlangsung di Xiamen, China. Laga kedua putaran penyisihan grup D kontra India akan berlangsung besok (29/4). Laga ini menjadi penting untuk menjaga posisi Indonesia agar tetap bertahan pada peringkat pertama.

Pertandingan menarik diprediksi akan datang dari sektor tunggal putra. Perseteruan antara tunggal Indonesia dengan India dalam berbagai kejuaraan biasanya berlangsung sengit. Indonesia membawa kombinasi permain senior dan junior pada sektor ini. Jonatan Christie mendampingi juniornya Alwi Farhan dan Moh Zaki Ubaidillah atau yang akrab dipanggil Ubed. Sementara India akan bertumpu pada kekuatan Laksya Shen dan Prannoy HS. Tapi India membawa Sathish Kumar Karunakaran, pemain yang bisa bermain rangkap di sektor tunggal putra maupun ganda campuran.

Jika rekor pertemuan menjadi acuan, rasanya Indonesia bakal memilih Jonatan Christie. Pemain yang akrab dipanggil dengan Jojo ini sudah sering bertemu dengan Lakshya maupun Prannoy. Sementara Alwi dan Ubed belum pernah sekalipun bertemu dengan dua andalan dari India. Terlalu beresiko menurunkan pemain yang  belum berpengalaman dalam mempertahankan keunggulan dalam kejuaraan beregu. Jojo sudah tujuh kali bertemu dengan Lakshya. Untuk sementara Jojo masih unggul dengan empat kemenangan berbanding tiga kekalahan. Sedangkan dengan Prannoy kemenangan Jojo lebih banyak lagi. Total enam kali Jojo menang dari sembilan kali pertemuan dengan Prannoy yang saat ini ada diperingkat 30 dunia.

India pun rasanya akan memainkan Lakshya. Ia punya rekor kemenangan atas Jojo yang baik. Dari dua kali pertemuan terakhir, pemain India yang kini bertengger diperingkat 18 dunia selalu bisa mengatasi Jojo. India bertaruh besar jika menurunkan Prannoy karena dua dari enam kali kemenangan yang didapat Jojo diambil pada pertemuan terkahir.

Namun pemilihan pemain tidak hanya melulu dari faktor menang kalah. Kesiapan fisik dan mental pemain turut menjadi pertimbangan. Bukan tidak mungkin demi memainkan stragtegi, yang akan diturunkan oleh Indonesia justru pemain pelapis macam Alwi atau Ubed. (AR)