Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [ASEAN Para Games 2022] Istora, Tempat Pertama Lia Jatuh Cinta Dengan Bulutangkis
02 Agustus 2022
[ASEAN Para Games 2022] Istora, Tempat Pertama Lia Jatuh Cinta Dengan Bulutangkis
 
 

Empat tahun lalu, tepatnya pada ajang perhelatan Asian Para Games 2018 di Istora Senyan, Jakarta, adalah awal mula Lia Priyanti jatuh cinta pada olahraga bulutangkis. Kala itu Lia sedang bertugas menjaga Stand Difabel Action Indonesia di pelataran depan Istora. Sesekali, ia mendapat kesempatan untuk menyaksikan atlet Para Bulutangkis yang sedang berjuang. Satu kali menginjakkan kaki ke tribun Istora, Lia pun langsung terdorong untuk menjadi atlet para bulutangkis.

Awalnya itu saya pada tahun 2018 habis kontrak kerja, terus masih libur di Jakarta dan kebetulan ada tugas untuk menjaga Stand Difabel Action Indonesia di Istora. Saat itu kan lagi ada pertandingan para bulutangkis. Terus saya diberi kesempatan untuk nonton langsung ke dalam, dan nggak tahu kenapa tiba-tiba saya langsung terinpirasi dan jatuh cinta pada bulutangkis,” ungkap Lia saat ditemui tim Pbdjarum.org, di Edutorium UMS sesaat setelah melakoni pertandingan di ASEAN Para Games 2022.

Saya melihat pemain khususnya yang dari Indonesia, terus berpikir dan meyakinkan diri sendiri kalau saya sepertinya mampu bersaing seperti mereka. Terus saya cari tahu bagaimana caranya untuk bisa bergabung menjadi atlet, dan akhirnya bisa dipertemukan jalannya,” tutur gadis kelahiran Cilacap, 30 Oktober 1995.

Lia sendiri sejatinya terlahir normal. Namun kecelakaan motor yang menimpa dirinya membuat Lia sempat berbaring selama 2 tahun.

Awalnya saya biasa saja, normal. Tetapi saya mengalami kecelakaan motor. Terus parahnya itu karena saya langsung terapi ke pengobatan alternatif dan ternyata setelah semakin tidak ada perubahan saya baru ke rumah sakit, dan katanya penanganannya salah selama di alternatif itu. Jadinya ada pembusukan yang menjalar akibat terlalu lama di perban. Padahal awalnya lutut saja yang patah, tetapi jadi menjalar ke bagian lain,” tutur Lia.

Namun begitu, Lia kali ini mendapat mimpi baru untuk menjadi seorang atlet para bulutangkis. Mimpinya sangat besar, ia bertekad untuk bisa tampil di ajang Paralympic Paris 2024, dan berharap mendapat emas.

Ya saya bersyukur dengan keadaan sekarang ini, saya mendapat harapan baru untuk bermimpi. Semoga saya bisa meraih sukses dengan banyak meraih prestasi. Harapan saya paling besar adalah bisa tampil di Paralympic Paris 2024. Semoga bisa terwujud dan bisa mendapat medali emas,” tutup Lia yang saat ini tercatat bersaing di nomor tunggal SL4. (AH)