Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN NASIONAL > [PON XIX Jawa Barat 2016] Evaluasi Fung Usai PON XIX
28 September 2016
[PON XIX Jawa Barat 2016] Evaluasi Fung Usai PON XIX
 
 

Usai sudah pesta olahraga nasional empat tahunan, Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016 untuk cabang olahraga bulutangkis. Sejak dimulai pada Senin (19/9) lalu, atlet-atlet terbaik tanah air termasuk wakil Jawa Tengah (Jateng) sudah menampilkan kekuatan terbaik mereka.

Tim tuan rumah, Jabar berhasil merebut dua emas dari nomor beregu dimana tim putra mereka sukses mengalahkan Jateng dengan 3-2, sementar tim putri mereka berhasil mengatasi DKI Jakarta juga dengan 3-2.

Sementara di perorangan, DKI Jakarta nyaris sapu bersih jika Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal menjegal Hafiz Faisal/Shela Devi Aulia. Hafiz/Shela menjadi satu-satunya wakil DKI Jakarta yang gagal menang di partai final pada Rabu (28/9). Empat nomor lainnya sukses dimenangi oleh atlet-atlet asal ibu kota.

Manajer tim Jateng, Fung Permadi mengaku hasil yang ditorehkan oleh tim Jateng yakni satu emas, dua perak dan empat perunggu sudah menjadi hasil yang maksimal, mengingat perjuangan atlet-atlet dalam 10 hari terakhir di GOR Bima Cirebon patut diacungi jempol.

“Atlet-atlet kami sudah menunjukkan semangat juang yang luar biasa menurut saya. Apalagi lawan pun mampu memberikan perlawanan yang keras, ini hasil maksimal yang bisa kita capai,” ujar Fung.

“Sebenarnya memang kami memiliki kesempatan untuk mengambil (emas) di nomor beregu putra dan tunggal putra, hanya saja ada kesalahan kecil, terutama di tunggal putra Ihsan (Maulana Mustofa) kemarin, dia lengah di game pertama dimana dia harusnya tinggal butuh satu poin, tetapi akhirnya kalah dan jadi ada ada kepanikan. Ini mempengaruhi keseluruhan permainan dan ini kesalahan yang cukup fatal. Ini evaluasi untuk Ihsan sendiri, dia harus bisa fokus dan selalu serius di tiap poin dan pukulan,” lanjut Fung.

Ihsan harus terhenti di semifinal usai dipaksa menyerah 20-22, 21-9 dan 17-21 oleh Wisnu Yuli Prasetyo dari Jawa Timur dan akhirnya harus puas dengan medali perunggu. Sementara di nomor beregu, tim Jateng gagal mengulang kesuksesan saat penyisihan grup A. Dimana di penyisihan grup A, Jateng sukses menang 3-2 atas Jabar, namun di final tim Jateng dipaksa menyerah 2-3 oleh tim tuan rumah.

Paska PON, tim Jateng yang diperkuat oleh atlet-atlet PB Djarum ini akan kembali melakoni laga akbar nasional yaitu Kejuaraan Nasional (Kejurnas) yang akan digelar pada bulan Desember mendatang. Tahun ini, Kejurnas akan mempertandingkan nomor beregu, dimana tim PB Djarum terakhir menjadi juara beregu di tahun 2010 lalu, sementara dua tahun silam di GOR Bima, Cirebon, tim PB Djarum dipaksa mengakui keunggulan Jaya Raya dengan 2-3.

“Untuk Kejurnas, kekuatan kita mungkin akan bertambah. Karena untuk PON, banyak pemain kita yang membela provinsi asalnya masing-masing, kalau mewakili klub bisa bergabung jadi satu. Untuk Kejurnas antar klub nanti tim kita bisa lebih kuat dari sisi standar pemain itu sendiri, dan saya sendiri optimis untuk Kejurnas kali ini,” pungkas Fung. (RI)