Ganda campuran remaja asal klub PB Djarum, Muhammad Taufiqul Hafizh/Indah Cahya Sari menundukkan pasangan Arif Dwi Yanto/Sri Fatmawati asal Palatcab Abadi Kab.Probolinggo. Kemenangan ini, membawa Taufiqul/Indah melaju ke putaran tiga Astec Open X Badminton Championship 2014. Mereka menang dua game langsung, 23-21 dan 21-16 pada pertandingan yang berlangsung kemarin (19/08) di GOR Asia Afrika-Senayan, Jakarta.
Indah mengaku dirinya terasa tegang, karena baru pertama kali turun di partai ganda campuran. Akibat sering kali membuat kesalahan, akhirnya mereka dipaksa untuk bermain deuce. Dengan modal keyakinan, game ini pun dapat diraihnya.
“Ketika point 22-21, saya coba tenang dan fokus. Pokoknya bola masuk dulu. Akhirnya benar bisa kami raih game pertama. Di game kedua, saya sudah tidak tegang, bahkan sudah saling mengisi dan main sudah klop. Lawan tadi bagus mainnya, cuma pertahanan mereka itu kurang bagus khususnya wanitanya. Makanya kami serang dia terus,” jelas Indah.
Taufiqul pun menambahkan, memang mereka pasangan baru tentunya ada rasa tegang di lapangan tadi. Apalagi mereka tidak ada persiapan khusus. Sebenarnya lawan bermain bagus, bola no lob pendek dan pengaturan lapangan juga bagus. Hanya saja, di daerah pertahanan lawan masih bisa ditembus.
Unggulan pertama, Alfandy Rizky Putra/Phita H Mentari asal Jaya Raya Jakarta menjadi lawan mereka di laga ketiga nanti. Menurut Taufiqul, ia belum pernah bertemu dengan pasangan Jaya Raya ini. Tetapi ia yakin dan percaya diri kalau nanti bisa mengatasi pasangan Jaya Raya ini. Ia pun berharap bisa memberikan yang terbaik nanti.
“Pokoknya semangat, yakin dan coba main lepas. Serta menjaga komunikasi dengan patner itu yang lebih utama,” sahut Indah.
Di lapangan yang berbeda, Akbar Gusti Ramadhani/Serena Kani, unggulan ketiga pun juga berhak maju ke babak ketiga. Pasangan PB Djarum ini menang dua game langsung dari pasangan asal Jaya Raya Jakarta, Abhinaya Rakan Adira/Putri Permatasari Lenggo. Mereka menang dengan skor 21-12 dan 21-10.
Menurut Akbar, lawan sebenarnya mainnya bagus. Hanya saja tadi mereka kurang siap. Mereka tadi hanya bermodalkan bola asal masuk dan memberi bola turun. Lawan sudah mati-mati sendiri. Apalagi di game kedua, lawan juga tidak mengubah pola permainan. Jadinya, mereka tinggal menerapkan pola permainan seperti di game awal. (DS)