Mantan pelatih nasional ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky dan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad berbagi pengalaman dengan pelatih klub mitra PB Djarum. Kegiatan ini berlangsung di sela Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum, Jumat (23/2), di GOR Jati Kudus, Jawa Tengah.
Dalam kesempatan kali ini, Richard mendorong pelatih untuk menciptakan pemain-pemain baru dan menciptakan juara dunia, juara olimpiade dan juara-juara lainnya untuk Indonesia. Richard mengatakan, selain sebagai melatih teknik para atlet, pelatih juga harus bisa menjadi motivator untuk anak didiknya.
“Selama menjadi pelatih, saya meneladani pelatih-pelatih saya sebelumnya, ada Koh Christian Hadinata dan Tong Sin Fu. Dari Koh Chris saya belajar bagaimana menjadi pelatih yang humanis, yang bisa mengambil hati atlet dan lebih dekat dengan atlet. Kalau dari Tong Sin Fu, saya belajar bagaimana tegasnya dia dan disiplin di lapangan. Saya kombinasikan keduanya,” kata Richard.
Lebih lanjut Richard juga bercerita mengenai tantangannya selama puluhan tahun sebagai pelatih bulu tangkis. Untuk bisa menciptakan juara-juara seperti Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Tri Kusharjanto, Minarti Timur, Flandy Limpele, Vita Marissa dan deretan pemain hebat lainnya perlu ketekunan dan kerja keras dari pelatih.
“Sebagai pelatih kita harus seratus persen dalam memperhatikan atlet. Kita juga harus terus berinovasi dalam memberikan materi latihan. Selain itu kita juga harus mengerti masing-masing individu para atlet. Karena beda orang, beda penanganannya,” ungkap Richard.
Richard juga berbagi pengalaman bagaimana ia pertama kali memasangkan Tontowi dengan Liliyana hingga akhirnya mencapai puncak karier.
Sementara itu, Tontowi juga mengungkapkan seberapa besar peran Richard dalam membentuk dirinya hingga saat ini. Bagi Tontowi segala tekanan dan ketegasan Richard saat itu, membuatnya dirinya bisa terus konsisten berprestasi bersama Liliyana.
“Kak Richard merupakan pelatih yang berwibawa. Saya sebagai anak didiknya sampai sekarang juga segan dan respect dengan Kak Richard. Ada tiga hal yang saya pelajari dari Kak Richard, yaitu wibawa, disiplin dan konsisten dalam melatih,” kata Tontowi.
“Dulu saat latihan Kak Richard sangat keras, terutama sama saya. Latihannya berat dan Kak Richard juga tegas sama kami. Tapi walau begitu, di luar ketika kami dijelek-jelekkan, misalnya, Kak Richard selalu berdiri membela kami. Itu membuat saya termotivasi untuk dapat hasil maksimal di setiap pertandingan,” jelas Tontowi.
Pelatih klub mitra yang hadir pun tampak antusias dengan sharing session kali ini. Beberapa di antaranya juga langsung berkonsultasi dan melakukan tanya jawab soal pembinaan atlet dan kesulitan di lapangan. (NAF)