Wawancara
Home > Berita > WAWANCARA > Wawancara Dengan Ana Rovita
22 Juli 2010
Wawancara Dengan Ana Rovita
 
 

Jakarta – Ana Rovita, menjadi berita besar di ajang Djarum Indonesia Open Super Series (DIOSS) 2010. Selain menjadi satu-satunya tunggal putri wakil Indonesia di semifinal, Ana juga berhasil melaju sampai ke semifinal dengan merayap dari babak kualifikasi. Sejumlah nama besar pun Ana tumbangkan, mulai dari Tvrdy Maja, Fu Mingtian dan bahkan Maria Kristin pun berhasil Ana atasi. Namun, petualangan Ana harus berakhir di tangan Sayaka Sato di semifinal. Namun ia tetap gemilang dengan performa terbaiknya sepanjang DIOSS. Apalagi Ana bukan pemain unggulan, bahkan DIOSS ini merupakan debutnya di kejuaraan selevel Super Siers.Dengan lajunya hingga semifinal, akan membuat mendongkrang rangking BWF-nya.

PB Djarum pun secara ekskulsif berkesempatan untuk melakukan wawancara bersama si Kuda Hitam di ajang DIOSS 2010, Ana Rovita. Berikut petikan wawancara antara PB Djarum dengan Ana Rovita.

PB Djarum : Hai Ana, apa kabar?

Ana : Baik

PB Djarum : Bagaimana rasanya bisa bermain diajang Super Series?

Ana : Senang, karena ini menambah pengalaman saya bertanding, apalagi ini Super Series pertama bagi saya.

PB Djarum : Ada persiapan khusus?

Ana : tidak ada, karena sebenarnya saya baru diberi tau akan bertanding itu hari Senin (21/6). Jadi tidak ada persiapan khusus, saya dikabari untuk ikut, dan sorenya langsung berangkat ke Jakarta.

PB Djarum : Sebenarnya target Ana sendiri di DIOSS ini ingin sampai mana?

Ana : Target awal ya sebenarnya hanya ingin lolos dari babak kualifikasi dan bisa main di babak utama, dan ternyata saya malah bisa melangkah hingga semifinal, tentu saja ya saya senang, jauh melampaui target saya bahkan target dari pelatih.

PB Djarum : Bagaimana rasanya bisa bermain sampai semifinal?

Ana : rasanya ya sulit diungkapkan, yang jelas saya senang dan ini menjadi motivasi saya untuk bisa terus berprestasi.

PB Djarum : Bagaimana kesan bermain di GOR sebesar Istora?

Ana : Ini turnamen besar pertama saya, dan ini pun kali pertama saya bermain didepan begitu banyak orang, rasanya ya seru, membuat saya lebih semangat dan termotivasi untuk bertanding.

PB Djarum : Sebelum bisa seperti sekarang, bagaimana Ana mengawali karier?

Ana : Dulu ikut-ikutan main bulutangkis sama kakak. Karena kakak saya juga dulu di Djarum, dan akhirnya pada tahun 2004, saya bergabung dengan PB Djarum, dan nanti mungkin adik saya pun akan mengikuti jejak untuk menjadi atlet bulutangkis.

PB Djarum : Melihat hal ini, apakah Ana memang lahir dari keluarga atlet?

Ana : Nggak, dikeluarga saya baru saya, kakak dan adik saya yang ingin menjadi atlet. Soalnya Papa bukan atlet, tapi dia ingin anak-anaknya menjadi atlet. Keluarga yang lain tidak ada yang terjun kedunia olahraga.

PB Djarum : Bagaimana target setelah Super Series ini?

Ana : Kemungkinan besar saya akan turun di Singapura Internasiona Satelit bulan depan, dan semoga bisa bermain dan mendapat hasil yang terbaik juga.

PB Djarum : Sepanjang DIOSS kemarin, pertandingan mana yang paling berkesan untuk Ana?

Ana : Pertandingan melawan Mbak Sel (panggilan akrab Maria Kristin – red), karena belum pernah berlatih bersama apalagi bisa bertanding dan memenangkan pertandingan itu. Hal ini tidak akan saya lupakan.

PB Djarum : Saat mendahului 14-4 melawan Sayaka Sato, kenapa Ana tiba-tiba kehilangan banyak angka? Apakah tegang?

Ana : Mungkin karena terburu-buru ingin menyelesaikan pertandingan dan mematikan bola, tapi malah jadi bumerang dan mati sendiri.

PB Djarum : Dengan mengikuti ajang sebesar DIOSS ini, apakah hikmah yang bisa diambil bagi Ana?

Ana : Saya harus lebih berlatih keras dan memperbaiki kelemahan-kelemahan saya, dan langkah saya yang hingga semifinal pun membuktikan bahwa saya bisa.

PB Djarum : Dengan melaju hingga babak semifinal, tentu Ana akan menerima hadiah uang, kira-kira akan diapakan uang tersebut?

Ana : Belum tau, mungkin akan ditabung saja.

PB Djarum : Oke, terima kasih Ana, Sukses untuk pertandingan berikutnya.

Ana : sama-sama