Alumni
Home > Profil > Player of the month > Afiat/Rendy, Tembus Final Grand Prix
Agustus 2012
Afiat/Rendy, Tembus Final Grand Prix

Ganda putra Indonesia binaan PB Djarum, Afiat Yuris Wirawan/Rendy Sugiarto akhirnya berhasil mengukir prestasi di ajang sekelas Grand Prix. Kejuaraan ini sendiri merupakan kejuaraan level tiga Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Langkah duo ini yang telah bergabung bersama Pelatnas pada tahun 2009 lalu, berhasil mencapai partai final di Vietnam Open Grand Prix akhir bulan Agustus lalu.

Yuris – panggilan Afiat Yuris -yang kala itu harus rela berlebaran jauh dari keluarga ternyata tidak sia-sia. Bersama pasangannya, Rendy yang merupakan juara Asia Yunior 2009 mampu menyingkirkan beberapa unggulan sebelum akhirnya kandas ditangan pasangan muda fenomenal Thailand, Bodin Isara/Maneepong Jongjit dalam pertarungan ketat tiga game, 19-21, 21-16 dan 11-21.

Langkah mereka untuk bisa sampai ke final pun tak mudah. Di babak pertama mereka berhasil menundukkan pasangan asal Taipei, Jui Wei Liang/Kuan Hao Liao dengan dua game langsung 21-16 dan 21-18. Sedangkan di babak kedua, mereka harus bersua sesama pemain Pelatnas, Andrei Adistia/Christoper Rusdianto juga dengan dua game, 21-15 dan 21-19.

Kejutan pertama mereka suguhkan di babak perempat final. Dimana pasangan semifinalis Indonesia Grand Prix Gold 2011 lalu ini mengungguli pasangan baru yang merupakan gabungan dua pemain syarat pengalaman, Alvent Yulianto/Markis Kido. Mereka bahkan unggul telak 21-9 di game pertama, sebelum akhirnya menang 21-17 untuk mengamankan tiket semifinal.

Di semifinal mereka sudah dinanti unggulan nomor wahid, Kim Ki Jung/Kim Sa Rang. Ganda asal Korea berhasil mereka singkirkan melalui pertarungan dramatis tiga game. Unggul 21-16 di game pertama, perempat finalis India Super Series ini harus kalah dari ganda masa depan Korea dengan 15-21. Game ketiga sendiri berlangsung lebih dramatis, dimana Yuris/Rendy baru bisa menang setelah bermain selama 50 menit dan menang tipis 21-19.

Namun sayang, kejutan-kejutan manis yang mereka suguhkan gagal diakhiri dengan lebih manis, dimana di partai puncak mereka harus menyerah ditangan ganda Thailand, yang merupakan perempat finalis Olimpiade London 2012 tersebut. Tetapi, tentu pencapaian mereka di Vietnam Grand Prix Gold 2012 ini bisa menjadi awal karir mereka untuk bisa berkembang lebih jauh lagi dan menjadi ganda putra elit dunia di masa yang akan datang. Semoga. (IR)