Alumni
Home > Profil > Player of the month > Mohammad Ahsan : Perunggu Kejuaraan Dunia dan Memecah Kebuntuan
Agustus 2011
Mohammad Ahsan : Perunggu Kejuaraan Dunia dan Memecah Kebuntuan

Penampilan pemain spesialis ganda PB Djarum, Mohammad Ahsan bersama pasangannya Bona Septano menunjukkan peningkatan. Bulan lalu, mereka mencapai babak semi final Djarum Indonesia Open Premier Super Series dengan mengalahkan pasangan-pasangan unggulan. Di Agustus ini, mereka melakukan hal yang sama meskipun kembali harus puas sebagai semifinalis pada Kejuaraan Dunia yang berlangsung di London, Inggris.

Mereka mengawali penampilan di Kejuaraan Dunia dengan mengalahkan pasangan Perancis Baptiste Careme/Sylvain Grosjean dengan mudah 21-15, 21-17. Babak kedua Ahsan/Bona berhadapan dengan pasangan China, Guo Zhendong/Chai Biao. Pasangan China inilah yang bulan lalu menggagalkan Ahsan/Bona ke final Indonesia Open Premier Super Series. Rekor pertemuan mereka sebelumnya adalah 0-3 untuk keunggulan pasangan negeri tirai bambu tersebut. Namun kali ini, Ahsan/Bona berhasil memecah tembok kekalahan mereka dengan dua set langsung 22-20, 21-16.

Saya dan Ahsan senang sekali akhirnya bisa mengalahkan mereka. Persiapan kami sudah cukup matang, kami sudah mempelajari kelebihan dan kelemahan lawan melalui diskusi bersama pelatih sekaligus menonton video pertandingan,” tutur pasangannya Ahsan, Bona Septano.

Aksi memecah tembok kekalahan berlanjut di babak perempat final dimana mereka menghadapi unggulan kedua, Mathias Boe/Carsten Mogensen. Sebelumnya Ahsan/Bona telah mengalami empat kali kekalahan tanpa pernah menang sekalipun. Sekali lagi, kali ini Ahsan/Bona menampilkan permainan menawan dengan menumbangkan pasangan yang pernah menempati peringkat satu dunia tersebut dengan 21-18,18-21 dan 24-22.

“Bahagia sekali bisa mengalahkan mereka karena sebelumnya kita bertemu tidak pernah menang. Tadi kami bisa bermain nothing to lose. Strategi kami adalah menyerang dan lebih dulu menekan,” tutur Ahsan seusai bertanding.

Pemain Denmark pun ikut memberikan komentar atas permainan yang diperagakan pasangan Indonesia ini. “Hari ini mereka bermain dengan 'Indonesian style’. Kami bermain jelek sekali hari ini, sedangkan Ahsan/Bona bermain sangat baik,” ungkap sang lawan, Mathias Boe.

Sayang aksi mereka untuk memecah kebuntuan terhadap pasangan Korea, Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong di babak semi final masih belum berhasil. Mereka kalah dengan 19-21, 17-21 dari pasangan negeri ginseng tersebut sekaligus menjadikan skor pertemuan 0-3 untuk pasangan Korea. Dua kebuntuan sudah terpecahkan, semoga di lain waktu kebuntuan terhadap pasangan Korea ini juga bakal terpecahkan dan prestasi meraih perunggu Kejuaraan Dunia ini sekaligus menegaskan mereka mulai menjadi pasangan ganda putra papan atas dunia.