Alumni
Home > Profil > Player of the month > Kevin, Bermain Memukau di Kejuaraan Dunia Junior 2013
Desember 2013
Kevin, Bermain Memukau di Kejuaraan Dunia Junior 2013

Nama Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi salah satu nama yang sering diwaspadai lawan sepanjang Kejuaraan Dunia Junior (WJC) dan Piala Suhandinata bulan Oktober 2013 lalu. Penampilan Kevin di beregu dan perorangan memang patut diacungi jempol. Bermain rangkap di nomor ganda putra bersama Arya Maulana Aldiartama dan ganda campuran bersama Masita Mahmudin, Kevin mampu menyumbangkan angka-angka penting di nomor beregu dan sanggup membawa Indonesia ke final Piala Suhandinata untuk pertama kalinya.

Di nomor beregu, Kevin kerap menyumbangkan angka penting untuk membawa Indonesia meraih kemenangan demi kemenangan. Indonesia yang belum pernah menembus final Piala Suhandinata, harus berjumpa dengan China di semifinal. Mungkin, banyak dari pecinta bulutangkis tidak memprediksikan bahwa akhirnya anak muda Indonesia ini bisa mengalahkan juara bertahan, China dalam laga dramatis. Usai kalah di ganda putra dimana Kevin/Arya menyerah 15-21, 13-21 di laga pembuka melawan Liu Yuchen/Zheng Siwei, Kevin seakan menebus kesalahannya dengan berhasil menang di laga penentu. Bersama Masita, Kevin berhasil mengalahkan andalan China, Huang Kaixiang/Chen Qincheng dengan 19-21, 21-16 dan 21-15.

Meskipun Indonesia akhirnya harus puas menjadi runner up, tetap Kevin sanggup menyumbang dua angka di laga final saat berjumpa dengan tim negeri ginseng, Korea. Di partai pembuka nomor ganda campuran, Kevin/Masita sanggup membungkam Choi Sol Kyu/Chae Yoo Jung 21-19, 21-16. Sementara bersama Arya, Kevin kembali menyumbang angka saat mereka melibas Choi Sol Kyu/Kwang Hee Heo dengan 21-16, dan 22-20. Wajahnya pun murung saat tim Indonesia gagal membawa pulang Piala Suhandinata usai rekan satu timnya gagal meraih satu kemenangan yang dibutuhkan, Indonesia kalah 2-3.

Pekan berikutnya, Kevin kembali turun di dua nomor. Di ganda putra, Kevin/Arya berhasil melangkah hingga babak perempat final. Sementara di ganda campuran, ia harus puas dengan medali perak.


Bersama Arya, Kevin diunggulkan di tempat kedua. Ia harus terhenti di babak perempat final usai menyerah dramatis 21-23, 22-24 dari Huang Kaixiang/Zheng Si Wei dari China yang kemudian menjadi juara ganda putra. Kekalahannya di nomor ganda putra, sempat membuatnya tampil buruk di semifinal ganda campuran keesokan harinya. Berhadapan dengan Yuchen Liu/Huang Dongping, Kevin/Masita kalah telak 6-21 di game pembuka. Namun keajaiban terjadi, tertinggal 11-17 di game kedua, saat harapan tim Indonesia memudar, saat itulah Kevin/Masita tampil luar biasa. Tak ada celah bagi lawan untuk mencuri empat angka yang mereka butuhkan, Kevin/Masita menutup game kedua ini dengan 21-17.

Kejadian serupa terjadi di game ketiga. Kevin/Masita kembali tertinggal 11-17, seakan skenario berulang. Pasangan China tak mampu menambah angka hingga kedudukan 16-17. Kevin/Masita mampu menyamakan angka di kedudukan 18, dan berikutnya kesalahan ganda China membuat mereka meraih tiket ke final dengan 21-19.

Di laga pamungkas, Kevin/Masita kembali menyajikan tontonan menarik. Mereka yang tidak menyangka bisa ke final, akhirnya menjadi wakil terakhir merah putih di kejuaraan bergengsi U19 itu. Sayang, dewi fortuna kali ini tak berpihak. Indonesia harus kehilangan gelar juara dunia junior di ganda campuran, dimana di dua tahun sebelumnya Indonesia sukses menjadi juara, Kevin/Masita kali ini harus mengakui keunggulan Huang/Chen, dan seakan membalas kekalahan mereka di nomor beregu. Kevin/Masita kalah 18-21, 22-20 dan 21-23.


"Setiap pemain pasti ingin juara, saya tentu kecewa dengan hasil ini. Tapi yang pasti kedepannya saya ingin bisa berprestasi lebih dari sekarang. Saya ingin bisa jadi juara dunia, tapi untuk jangka panjang turnamen level Challenge dan grand prix dulu yang ingin saya juarai,"
ujarnya.

Kevin memang kerap menjadi ancaman dan diperhitungkan sang lawan. Penonton Thailand yang memiliki kesempatan menonton langsung pertandingan baik di Indoor Stadium Huamark ataupun melalui layar kaca, menjulukinya sebagai "The flying Kevin" karena gaya permainannya yang kerap menjaga setiap sudut lapangan, ditambah posturnya yang tidak begitu besar membuatnya terlihat seakan terbang ke tiap penjuru.

Kevin bisa menjadi salah satu harapan Indonesia untuk menjadi pemegang tongkat estafet tradisi bulutangkis Indonesia. Semoga, selamat terus berjuang dan berlatih, Kevin. (IR)