Alumni
Home > Profil > Player of the month > Mohammad Ahsan
Februari 2013
Mohammad Ahsan

Bukan tanpa alasan jika Mohammad Ahsan disandingkan dengan Hendra Setiawan. Keduanya pernah disatukan pada kejuaraan Axiata Cup lalu, hasilnya pun cukup memuaskan. Pelatih juga merasa jika kedua pemain ini disatukan akan menjadi kekuatan yang dahsyat. Lepas Olimpiade London 2012 pun keduanya mulai di padukan. Hendra Setiawan yang ketika itu berada di luar pelatnas, di panggil kembali menjadi kekuatan inti pelatnas. Ia pun langsung digandengkan dengan Mohammad Ahsan.

Waktu satu bulan memang belum cukup untuk menjadikan keduanya menjadi pasangan yang solid. Tetapi Ahsan membuktikan bahwa ia mampu bermain dengan baik bersama Hendra Setiawan. Bertanding untuk pertama kalinya sejak resmi dijadikan pasangan pada kejuaraan Denmark Open 2012, Ahsan tampil luar biasa. Ia mampu menjadi algojo di lapangan dan langsung padu dengan Hendra Setiawan yang bertindak sebagai pengatur serangan. Dua pasangan unggulan langsung tumbang di tangannya. Babak empat besarpun langsung ditembusnya di kejuaraan dengan kategori Super Series.

Di beberapa turnamen berikutnya, Ahsan tetap di duetkan dengan Hendra Setiawan. Peraih medali perak Olimpiade London 2012, Mathias Boe/Carsten Mogensen masuk dalam daftar pasangan yang dikalahkan Ahsan dan Hendra. Ia pun langsung membalas kekalahannya dari Shin Baek Cheol/Yoo Yeon Seong di kejuaraan Yonex Sunrise Hongkong Open 2012. Sayang Juara Olimpiade London 2012 Chai Yun/Fu Haifeng belum bisa ditembusnya kala itu.

Ahsan membuka catatan prestasi di tahun 2013 dengan langsung merebut gelar juara pada kejuaraan Malaysia Open, sebuah kejuaraan dengan kategori Super Series. Perjalanan Ahsan dan Hendra yang belum enam bulan dipasangkan menuju pentas juara begitu menakjubkan. Semua lawan di kalahkan hanya dalam dua game saja, termasuk tiga pasangan unggulan.


Kemenangan di awali dengan mengalahkan andalan Malaysia Mohd Razif Abdul Latif/Vountus Indra Mawan di babak pertama. Pasangan muda Indonesia Angga Pratama/Ryan Agung Saputra yang menempati unggulan ketujuh di hentikan di babak kedua. Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa asal Jepang yang menjadi unggulan kedua juga terhenti di tangan Ahsan di babak perempat final.

China yang juga menyertakan pasangan baru, Chai Biao/Liu Xiaolong tak mampu menahan keperkasaan Ahsan/Hendra. Pasangan China kandas di babak semifinal. Lee Yong Dae/Ko Sung Hyun, unggulan keenam yang menjadi lawan Ahsan/Hendra di buat tak berdaya di babak final. Smash keras Ahsan yang menjadi senjata andalannya berulang kali tak mampu di tahan pasangan Korea Selatan. Ahsan pun merebut gelar juara ganda putra kategori Super Series untuk pertama kalinya selama karirnya di dunia bulutangkis.

Ahsan boleh saja merasa senang dengan gelar Super Series perdananya,tetapi ia tetap mawas diri. “Kami senang bisa menang di Malaysia Open kemarin. Kami tidak boleh puas dengan hasil kemarin, karena ini masih awal perjalanan,” ujar Ahsan.

Ia pun segera mematok target juara di turnamen lain yang akan di ikutinya. “Masih banyak yang harus diperbaiki dalam permainan kami. Setelah ini kami menargetkan bisa menjadi juara All England,” tambahnya.

Bukan tak mungkin jika gelar juara All England akan bisa diraihnya. Apalagi permainan Ahsan dan Hendra semakin kompak dan solid. (AR)