Alumni
Home > Profil > Player of the month > Juara Asia Junior, Edi Bidik Rio de Janeiro 2016
Juli 2012
Juara Asia Junior, Edi Bidik Rio de Janeiro 2016

Kerap bertabur prestasi di sepanjang 2011 di kelas taruna tingkat nasional, akhirnya tahun 2012 Edi Subaktiar, atlet ganda andalan PB Djarum mulai mencicipi pentas internasional. Awal tahun 2012 lalu, Edi bersama lima rekan lainnya melakukan tur Eropa. Bersama dengan Arya Maulana Aldiartama di ganda putra, serta bersama dengan Melati Daeva Oktavianti di sektor ganda campuran, Edi berhasil menorehkan prestasi cukup gemilang.

Berhasil menjadi juara di Dutch Junior bersama dengan Melati, Edi juga berhasil membawa pulang gelar senior pertamanya, dimana mereka menjadi juara di Banuivest International Series, sementara bersama dengan Arya, ia berhasil menjadi runner up di German Junior.

Atas kegigihannya berlatih dan prestasi gemilangnya di satu setengah tahun terakhir, akhirnya Edi dipercaya untuk menjadi bagian dari skuat merah putih yang berlaga di Asia Junior Championships 2012 yang digelar di Gimcheon, Korea.

Di babak perempat final, Edi/Arya berhasil mengalahkan wakil dari China Taipei Tien Jzu Chieh/Yang Po Han dengan dua game langsung, 21-19 dan 21-14. Sementara di sektor ganda Campuran, atlet kelahiran 13 Januari 1994 ini gagal melaju ke babak empat besar usai disingkirkan Wang Chi Lin/Huang Dongping dengan 13-21, dan 16-21.

Kalah di satu sektor, Edi berhasil memanfaatkan kesempatannya yang tersisa. Ia berhasil meraih dua kemenangan terakhir. Di semifinal, ia menghentikan perlawanan ganda Hong Kong, Lee Chun Hei/Ng Ka Long. Kalah 15-21, bahkan Edi/Arya sempat tertinggal match point, tetapi kemudian dengan mental juara mereka membalik keadaan di dua game berikutnya. Pasangan ini berhasil menang 26-24, 21-15.

Di partai puncak, ia menantang Wang Chi Lin/Wu Hsiao Lin. Lagi-lagi ia kalah 17-21 di game pertama, sebelum akhirnya mengklaim menjadi juara Asia Yunior 2012 dengan unggul 22-20 dan 21-10.

Sepulang dari Asian Junior Championships, Edi kembali tampil di turnamen Internasioal yunior yakni Tangkas Specs Open Junior Challenge. Ia berhasil merebut kembali gelar internasional dengan menjuarai nomor ganda campuran bersama Melati. Sementara di ganda putra bersama Arya, terhenti di semifinal dari rekan satu klubnya Kevin Sanjaya/Rafiddias Akhdan Nugroho.



Atas prestasinya di Asian Junior Championships, Edi dan sang partner Arya, dikucuri bonus masing-masing sebesar Rp 20.000.000 yang digelar dengan jumpa pers pertengahan bulan lalu.

“Kami senang dengan kemenangan dan penghargaan ini. Untuk kedepannya kami akan semakin giat lagi agar bisa memberikan yang terbaik. Dan saya ingin bisa tampil di Olimpiade, mungkin 2016 mendatang,” ujar Edi mantap.

Kegagalan merah putih meraih medali di ajang empat tahunan Olimpiade London 2012 mungkin bisa menjadi pemicu bagi Edi untuk bisa mengembalikan tradisi emas bulutangkis yang akhirnya harus putus setelah dirintis oleh salah satu besutan PB Djarum, Alan Budikusuma di tahun 1992 silam.

Perilakunya yang ramah, dan tidak pernah menyombongkan diri pun menjadi bekalnya untuk bisa menjadi pemain besar di masa yang akan datang. Turnamen internasional berikutnya, Edi di gadang-gadang kembali akan memperkuat pasukan merah putih untuk berlaga di Kejuaraan Dunia Yunior 2012. (IR)