Wawancara
Home > Berita > AUDISI UMUM > Mencoba Menjadi Pengadil Yang Bijak
20 Mei 2020
Mencoba Menjadi Pengadil Yang Bijak
 
 

Dalam setiap pertandingan resmi, mutlak diperlukan adanya wasit dan penjaga garis untuk membantu jalanya pertandingan. Sang pengadil pertandingan diharapkan mampu mengambil keputusan tepat sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan dari badan bulutangkis dunia (BWF).

Menjadi wasit atau hakim garis dalam setiap pertandingan nasional maupun internasional menjadi pilihan bagi Dedy Darmawan. Pria dengan tampilan plontos ini memulai menjadi sang pengadil lapangan sejak tahun 2018. Ketertarikannya pada dunia perwasitan karena ia menganggap wasit itu memiliki kontrol pertandingan yang mutlak.

“Sepertinya enak. Bisa jadi bos dalam suatu pertandingan,” sambungnya.

Hatinya semakin terpincut menjadi hakim  garis dan wasit saat kegiatan Main Bareng (Mabar) yang digagas oleh PB Djarum dilaksanakan. Lalu ia mencari tau dari berbagai sumber agar ia bisa menjadi hakim garis atau wasit dalam sebuah pertandingan resmi. Begitu ada kesempatan, iapun langsung tidak menyia-nyiakan.

“Waktu itu ada info mengenai pelatihan wasit dan saya langsung ikut,” ujarnya.

Awalnya ia tidak langsung menjadi wasit, tapi memulainya menjadi penjaga garis terlebih dahulu. Usai mengikuti pelatihan, ia pun mulai menjadi penjaga garis di beberapa turnamen nasional dan internasional.

“Saya pernah tugas di kejuraan besar seperti Indonesia Open,” tuturnya. Sementara dikejuaraan kategori junior iapun mendapat kesempatan menjadi wasit. “Saya mendapat kesempatan menjadi wasit di kejuaraan Pembangunan Jaya Raya Junior Grand Prix,” ungkapnya.

Tidak selamanya pekerjannya berjalan dengan mulus. Pada satu pertandingan kategori junior ia pernah dikomplain habis oleh orang tua pemain usai pertandingan karena keputusannya dianggap tidak adil.

Waktu itu saya dianggap tidak adil karena tidak mengizinkan pemain mengelap keringat  dan mengelap lapangan sesering mungkin,” katanya.

Tapi kejadian-kejadian ini tidak lantas membuatnya patah arang. Ia pun tetap menekuni pekerjaan barunya. (AR)