Di antara 1.035 atlet muda yang turun di Audisi Umum PB Djarum 2013 yang akhirnya meloloskan 44 atlet untuk mengikuti tahap karantina, ada seorang anak yang tampil beda dan mudah dikenali. Berpostur sekitar 160cm, atlet ini bermain dengan menggunakan kaca mata. Tak canggung, ia tetap mampu bermain baik dan akhirnya lolos hingga babak karantina, namanya Athadhia Ramadhan Rizal.
"Sama saja, sama sekali tidak merasa terganggu dengan kaca mata," ujarnya singkat.
Selama audisi umum, Athadia yang datang bersama sang ayah Afrizal Kusuma, memiliki bakat dan teknik yang berhasil menarik perhatian tim pelatih PB Djarum hingga ia bisa lolos sampai pada tahap karantina. Menghadapi tes terakhir dari proses audisi umum ini, Athadhia mengaku siap meskipun ia harus jauh dari orang-orang yang ia sayangi.
"Tidak apa-apa jauh dari orang tua, saya sudah siap, karena saya ingin mewujudkan cita-cita saya untuk menjadi pemain bulutangkis," tuturnya.
Athadia pun ternyata memiliki kekuatan fisik yang bagus. Di usianya yang baru menginjak 11 tahun dan 6 bulan ini, Athadia mampu melahap beep test yang dilakukan ditahap keempat audisi sampai pada level 11.5. Ini menjadi sebuah catatan yang baik baginya.
"Saya berlatih fisik beberapa kali dalam seminggu, tidak tentu, tapi kalau latihan fisik, satu kali latihan bisa satu atau dua jam," jelasnya.
Bukan tanpa alasan, Athadhia bergabung dengan audisi umum dan memperebutkan tiket untuk mendapat beasiswa bulutangkis dari Djarum Foundation Bakti Olah Raga ini, memang ingin mengukir prestasi di bulutangkis. Ia ingin seperti atlet idolanya, Lee Chong Wei.
"Saya ingin seperti dia, saya suka permainannya."Kini, putra kedua dari tiga bersaudara pasangan Afrizal dan Roziar Annas ini tengah mengikuti proses karantina yang sudah dimulai sejak kemarin (30/6) mulai pukul 16.00 WIB. Ia mengakui sudah siap dengan semua konsekuensi yang harus ia ambil untuk menjadi anggota baru di keluarga besar PB Djarum. Berawal dari sang ayah yang kerap membawanya bermain bulutangkis, sekarang Athadhia memilih bulutangkis untuk menjadi jalan hidupnya. Terus semangat Athadia! (IR)
