Wawancara
Home > Berita > AUDISI UMUM > [Audisi Umum PB Djarum 2014] Mengantar Dua Anak Ikut Audisi
05 September 2014
[Audisi Umum PB Djarum 2014] Mengantar Dua Anak Ikut Audisi
 
 

Audisi umum PB Djarum memulai tahap pertama hari ini (05/09). Sebanyak 1380 peserta yang terdiri dari 434 putri  dan 946 putra berkompetisi memperebutkan beasiswa bulutangkis PB Djarum. Peserta terbanyak dari provinsi tuan rumah Jawa Tengah dengan 67 % dari total peserta, disusul Jawa Timur dan Jawa Barat.

Dari peserta asal Jawa Tengah, datang satu rombongan dari kota Rembang. Rombongan ini berjumlah 16 orang yang berasal dari satu klub yakni PB Sumber Agung. Mereka datang atas sponsor klub yang menaungi tersebut. Ikut diantara dirombongan, keluarga bapak Masrukan yang mengantarkan dua anaknya sekaligus. Berbeda dengan peserta dari jauh yang datang sehari sebelumnya, rombongan Masrukan berangkat pagi hari menjelang audisi karena perjalanan ke Kota Kudus hanya ditempuh dalam satu jam perjalanan. 

Anaknya yang paling kecil bernama Nadia Septi Wahyuningrum (8,5 tahun). Nadia yang merupakan anak bungsu dari Masrikan, mendapat kesempatan pertama mengikuti proses audisi. Nadia yang juga merupakan penggemar  legenda bulutangkis putri Indonesia Susi Susanti ini, tertarik menekuni bulutangkis karena menonton pertandingan bulutangkis di televisi. Ia ingin suatu saat dialah yang masuk di siaran televisi dan ia juga ingin terkenal.

Sedangkan kakaknya Octa Bayu Tri Cahyono (14 tahun) yang sedang duduk di kelas dua SMP, mendapat giliran bertanding di arena audisi pada hari sabtu (06/09) besok. Bagi Octa, ini merupakan keikutsertaannya yang ketiga, sedangkan Nadia baru pertama kali ikut audisi tahun ini.

Keinginan menjadi atlet bulutangkis datang dari keinginan anak-anaknya sendiri. Padahal Masrukan merupakan penggemar olahraga tenis meja dan bola volley. Dua anak tertuanya (kakak dari Nadia dan Octa), juga sempat menekuni bulutangkis tetapi sekarang sudah fokus pada sekolahnya di sebuah SMK. Namun kalau ada turnamen bersifat lokal, keduanya masih sering ikut angkat raket.

Masrukan yang berprofesi sebagai office boy di sebuah kantor ini, berharap keduanya anaknya terpilih sebagai penerima beasiswa bulutangkis PB Djarum. Menurutnya, dengan kondisi ekonomi keluarganya, agak sulit untuk berkarir di bulutangkis tanpa bantuan sponsor ataupun beasiswa seperti di PB Djarum. Menurutnya, sebagai keluarga kurang mampu, ia ingin anak-anaknya dibiayai PB Djarum. Selain itu, dengan masuk ke PB Djarum harapan klub bisa membiayai atletnya ikut turnamen keluar negeri.

Harapan Masrukan sama dengan harapan 1380 orang tua lainnya agar anaknya menjadi penerima beasiswa PB Djarum. Tetapi atlet yang punya kemampuan teknik, talenta dan bakat istimewa adalah yang dicari dalam audisi ini. Tentu saja latihan dan kerja keras atlet sebelum audisi, akan menjadi penentu keberhasilan. Selamat berjuang atlet muda Indonesia. (HK)