Al Akram Ichmawan M, demikian nama yang diberikan orang tua kepadanya. Lahir di Sungguminasa, Makasar, 13 tahun lalu AL Akram tak pernah menduga bisa lolos Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis. Al Akram mencoba mengadu keberuntungan di tahun 2014 lalu. Berkat kegigihannya. Al Akram akhirnya bisa bergabung dengan Klub yang besar di kota Kudus.
Pilihan Al Akram untuk bergabung dengan PB Djarum rupanya memang bukan tanpa alasan. Baginya, PB Kudus merupakan klub besar yang telah melahirkan banyak pemain handal, termasuk salah satu idolanya, Ihsan Maulana Mustofa. Di mata bocah asal Makasar ini, klub PB Djarum juga memiliki pelatih dan fasilitas yang sudah tidak di ragukan lagi.
“Kalau bicara fasilitas, klub ini lebih baik dan pastinya pelatih-pelatih disini juga kualitasnya tidak di ragukan lagi. Mereka membimbing kami agar bisa lebih baik. Walau kadang terlihat keras tapi demi menjadi juara tidak mengapa,” ujarnya dengan logat Makasar yang kental.
Pilihan Al Akram rupanya tepat. Baru tiga tahun bergabung, sejumlah prestasi bisa ia torehkan. Bersama PB Djarum ia telah meggoleksi gelar juara Tunggal dan ganda putra pada ajang Singapore Youth Internatioanl Series (U13). Di Korea Selatan nama Al Arkam berkibar dengan gelar Juara tunggal dan ganda putra Korea Junior Badminton Open Championships (U13).
Iapun kini tengah berupaya mewujudkan impian besarnya untuk bisa mengusung bendera merah putih di ajang Asian Junior Championships dan World Junior Championships.
Perihal Audisi yang sebentar lagi akan di mulai, pemuda Makasar yang kenal bulutangkis lewat ayahnya ini rupanya memiliki rasa kedaerahan yang sangat tinggi. Sebagai keturunan Makasar, ia yakin jika teman-temannya akan mampu besaing dengan daearh lain.“Saya yakin, anak-anak Makasar memiliki talenta yang bagus, rasa tak mau kalah dalam bermain juga ada dan tak kalah dari anak-anak daerah lain,” pungkasnya.