Wawancara
Home > Berita > AUDISI UMUM > [Audisi Umum 2022] Si Kembar Merintis Langkah Juara
21 Oktober 2022
[Audisi Umum 2022] Si Kembar Merintis Langkah Juara
 
 

Pasangan kembar identik asal Mimika, Papua, Araf Alias dan Abal Alias berjalan beriringan menuju lapangan 10 GOR Djarum Jati, Kudus, Jumat (21/10). Mereka baru saja lolos dari seleksi tahap pertama dan kedua mengalahkan ribuan peserta lainnya. Mimpi Araf dan Abal untuk menjadi atlet PB Djarum terasa semakin dekat untuk terwujud.

Namun, dalam harap bisa lolos Audisi Umum PB Djarum 2022, kedua atlet putra U-13 ini justru harus saling mengalahkan di babak pertama seleksi tahap turnamen.

Pertandingan Araf dan Abal berlangsung ketat selama tiga game. Keduanya tampil sama ngotot untuk bisa memenangkan laga. Di pinggir lapangan sang ayah, Alias, memantau kedua putranya sambil merekam pertandingan menggunakan ponselnya. Ia juga memberikan instruksi kepada Araf dan Abal secara bergantian saat jeda interval dan pergantian lapangan.

“Pas tahu kalau Araf dan Abal ketemu di babak pertama sempat kaget juga. Tapi nggak apa-apa. Artinya mereka harus berjuang dan memang yang terbaik lah yang akan menang. Saya dukung mereka berdua. Saya juga berpesan harus terus berusaha dan semangat, tapi kalau kalah juga tidak boleh kecewa berlebihan,” kata Alias.

Setelah berlangsung alot, kemenangan akhirnya diraih oleh Araf. Araf mengaku senang bisa menang. Tapi ia tak ingin terlalu bersorak kegirangan, setelah mengalahkan adik kembar beda 12 menit itu.

Di sisi lain, meski kecewa karena harus kalah, Abal tak ragu untuk ikut bergembira atas kemenangan Araf.

“Saya akan terus mendoakan kakak dan support terus. Semoga bisa menang terus,” ucap Abal.

Araf dan Abal mengenal bulutangkis dari ayahnya yang suka bermain olahraga tepok bulu itu. Melihat Alias rutin berlatih, si kembar akhirnya ikut jatuh cinta dengan bulutangkis.

“Saya suka bulutangkis karena bapak suka main bulutangkis, akhirnya jadi suka juga. Nanti kalau sudah besar, saya ingin jadi juara Olimpiade,” kata Araf.

Hal tersebut dibenarkan oleh Alias. Dimulai dengan dirinya yang hobi bulutangkis, tiga putranya kini memilih terjun sebagai atlet. Selain Araf dan Abal, anak tertua Alias juga tengah merintis jalan menuju pemain dunia.

“Sebenarnya cukup menantang buat saya membesarkan tiga anak yang semuanya bermain bulutangkis. Karena biayanya tidak murah, saya juga perlu membelikan peralatan bulutangkis, ikut latihan dan pertandingan. Secara finansial cukup berat. Tapi karena anak-anak tekadnya besar, saya sebagai orang tua ingin terus mendukung dan memfasilitasi,” jelas Alias.

Hal tersebut menjadi motivasi Alias untuk bisa memasukkan anaknya ke PB Djarum. “Di PB Djarum fasilitasnya lengkap. Sistem latihannya sangat bagus, anak-anak tinggal fokus latihan. Saya nggak perlu memikirkan biaya untuk mewujudkan mimpi anak saya,” imbuh Alias.

“PB Djarum salah satu klub terbaik di Indonesia. Setiap nonton YouTube dan televisi, banyak pemain PB Djarum yang juara. Sangat jauh kualitasnya daripada klub lain. Semoga anak saya bisa bergabung juga,” harap Alias.

Alias kini akan mempersiapkan Araf untuk pertandingan babak berikutnya di Audisi Umum kali ini. Ia berdoa semoga sang anak bisa terus lanjut ke tahap berikutnya dan mendapat Djarum Beasiswa Bulutangkis dari Djarum Foundation.

Sementara untuk Abal, Alias tetap menyemangati anaknya. Ia juga mempertimbangkan keinginan Abal untuk bisa menjajal klub di Pulau Jawa, sambil terus meningkatkan kualitas dan kembali ikut di Audisi Umum berikutnya. (NAF)