Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Yang Muda di Ganda Campuran
30 September 2010
Yang Muda di Ganda Campuran
 
 

Di Vietnam Open Grand Prix (GP) tahun ini, Tantowi Ahmad –yang mengoleksi tiga gelar dari Vietnam selama ini, dua di kelas GP dan satu dari kelas International Challenge– tidak ikut meramaikan. Tetapi bukan berarti partai ganda campuran kemudian kehilangan gregetnya. Sebanyak empat pasang ganda campuran dari lini muda-mudi akan menjadi penerima tongkat estafet Owi –sebutan akrab Tantowi. Mereka adalah Riky Widianto/Tiara Rosalia Nuraidah, Hendra Mulyono/Ayu Rahmasari, Irfan Fadhilah/Weni Anggraini, dan Mochamad Rizki Delynugraha/Richi Puspita Dili.

Hendra Mulyono/Ayu RahmasariWalaupun nama-nama tersebut belum sekaliber para seniornya, namun mereka memiliki catatan prestasinya sendiri. Riky yang biasanya berpasangan dengan Jenna Gozali –kali ini urung ikut karena masih dalam pemulihan sakit, adalah runner up di Vietnam Open GP 2008 dimana ia kala itu masih berbendera Singapura. Puspita Richi Dili bahkan pernah menjadi juara di Vietnam, yakni, Vietnam International Challenge tahun lalu bersama-sama Owi.

Memang secara garis besar peluang Indonesia merebut gelar di ganda campuran Vietnam Open GP tahun ini nampak sangat kecil karena adanya partisipasi pasangan kakap seperti He Hanbin/Ma Jin (CHN), Shintaro Ikeda/Reiko Shiota (JPN), dan Yohan Hadikusumo Wiratama/Tse Yin g Suet (HKG). Tetapi hal tersebut tidaklah sepatutnya memupuskan semangat mereka, dan kita sebagai pendukung bulutangkis Indonesia. Sebaliknya, kita seharusnya bersyukur karena para muda-mudi harapan lapis satu masa depan bulutangkis Indonesia tersebut berkesempatan mendapat pelajaran berharga lewat pertemuan dengan pasangan-pasangan senior dan kakap.

Sukses Mengais Gelar di Vietnam
Tahun 2007, Vietnam mulai mengadakan dua turnamen BWF dalam setahun: kelas Satelit atau International Challenge dan kelas Grand Prix. Jejak rekam pemain Indonesia di negara Indochina ini tergolong baik, terutama dari partai ganda. Total tujuh gelar dikumpulkan Indonesia di Vietnam Open Grand Prix 2007 sampai 2009 –enam di antaranya disumbangkan oleh partai ganda.

Indonesia membawa pulang gelar terbanyak di Vietnam Open GP perdana pada tahun 2007. Total empat (atau tiga setengah) dari lima gelar jatuh ke tangan merah putih melalui Fransisca Ratnasari (tunggal putri), Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi (ganda putra), Anneke Feinya Agustine/Annisa Wahyuni (ganda putri), dan Flandy Limpele yang berpasangan dengan pemain Taipei, Cheng Wen Hsing.

Di dua perhelatan selanjutnya, Indonesia memang tidak memperoleh gelar sebanyak tahun tersebut, namun yang jelas terlihat adalah partai ganda Indonesia tetap piawai merebut gelar juara. Di Vietnam Open Grand Prix 2008, satu-satunya gelar yang terebut merah-putih disumbangkan oleh atlet PB Djarum, Tantowi Ahmad/Shendy Puspa Irawati di partai ganda campuran. Tahun lalu, gelar terebut adalah di ganda putri dan ganda campuran. Kali ini sang kontributor utama adalah Yulianti yang menyumbangkan dua gelar tersebut dengan pasangannya, Nathalia Christine Poluakan (ganda putri) dan Tantowi Ahmad (ganda campuran).

Jika digabungkan dengan gelar dari Vietnam International Challenge sejak tahun 2007, maka Indonesia total mengoleksi 12 gelar juara dari tanah Vietnam. (DC)