Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Felix Kinalsal : Menapaki Kelompok Taruna
29 Maret 2010
Felix Kinalsal : Menapaki Kelompok Taruna
 
 

Para pemain PB Djarum kembali turun gelanggang dalam turnamen Djarum Arena Open di Cirebon yang berlangsung 30 Maret – 3 April. Salah seorang pemain muda yang diturunkan adalah Felix Kinalsal. Ia akan turun dinomor ganda taruna putra bersama Edy Subaktiar dan ganda campuran taruna yang berpasangan dengan Melati Daeva Oktaviani. “Persiapan sudah maksimal. Tinggal bagaimana di lapangan saja,” tutur Felix menjelang turnamen tersebut. “Saya bermain bagus dulu karena saya masih taruna awal, tapi bukan berarti saya bermain tidak maksimal. Saya akan berjuang sebaik mungkin” jawab Felix ketika ditanya tentang targetnya. Bagi Felix, tahun ini merupakan tahun perjuangan berat karena baru berpindah ke kelompok taruna setelah tahun lalu masih bermain di kelompok umur remaja.

Prestasi Felix mencuat dalam dua tahun terakhir sejak bergabung dengan PB Djarum tahun 2008. Felix yang ketika itu masih bermain dinomor ganda remaja putra berhasil menembus babak akhir dalam beberapa turnamen yang diikutinya. Mulai dari finalis Sirkit Nasional (Sirnas) Kalimantan 2009 berpasangan dengan Bagus Hariyanto. Berlanjut dengan masuk final turnamen Chandra Wijaya Men’s Double Championships dan Djarum Arena Open masih dengan pasangan yang sama. Felix sempat menjadi langganan runner-up setelah kembali menjadi juara kedua pada PMS Solo Open berpasangan dengan Kenny Putra Aviancy dan Astec Open bersama Arya maulana.

Setelah lima kali menjadi runner-up sepanjang tahun 2009, akhirnya gelar juara itu berhasil digengamnya dalam dua Sirnas berturut-turut di penghujung tahun 2009. Felix yang berpasangan dengan Edi Subaktiar memenangkan Sirnas Sumatera di Medan dan Sirnas Makasar. “Kemenangan di Medan merupakan yang paling berkesan karena pertama kali juara Sirnas. Selain itu saya ditonton sama kakek, nenek, paman dan semua saudara yang tinggal di Medan. Dan disitu juga saya bermain seru di partai finalnya,” cerita Felix.

Perjalanan Felix menjadi pemain kelas dunia masih panjang. Ia harus terus berlatih keras memperbaiki kualitas permainannya. “Latihan penempatan bola di depan dan untuk bola belakang yang harus diperbaiki adalah kesalahan sendiri,” tutur Felix mengevaluasi permainannya. Felix juga selalu bersemangat melahap petunjuk-petunjuk dari pelatih-pelatihnya. Felix juga mengagumi para pelatihnya seperti Lukas dan Sigit Budiarto. “Koh Lukas pintar ngatur bola. Permainannya datar yang kuat dan konsentrasi yang tinggi. Sedangkan mas Sigit, permainannya di depan bagus dan cepat serta pertahannya kuat dan terarah.”.

Bermula Dari Orang Tua

Felix Kinalsal mengawali karir semakin pebulutangkis sejak umur 8 tahun. Ini bermula dari keinginan orang tua Felix untuk mencarikan kegiatan luar sekolah yang positif buat anaknya. Felix kecil kemudian belajar olahraga renang di sebuah kolam renang di kawasan Bogor. Belum sampai setahun, sang pelatih renang melanjutkan studinya sehingga latihan Felix terhenti. Atas saran seorang teman orang tua-nya, Felix dimasukkan klub bulutangkis. Bak gayung bersambut, ternyata Felix sangat menyukai olahraga tepok bulu ini.

Felix yang kelahiran Jakarta 3 Februari 1994 ini mulai menunjukkan perkembangan dalam permainan bulutangkis. Pada tahun 2005, Felix bersama adiknya Vincent berhasil menjadi runner up kejuaraan Milo Open wilayah Bogor nomor Kelompok Beregu Putra tingkat SD. Prestasinya meningkat setahun kemudian pada turnamen yang sama dengan menjadi juara tunggal putra pada nomor Kelompok Perorangan tingkat SD. Disamping itu Felix juga menjadi finalis nomor ganda putra bersama Edward. Prestasi lain yang diraihnya juara Kejurcap Bogor 2007 berpasangan dengan Chandra dan Kejurcab Bogor 2008 dengan pasangannya Angga.

Setapak demi setapak, Felix menekuni karirnya sebagai pebulutangkis cilik. Akhirnya ia dilirik klub yang banyak melahirkan bintang bulutangkis Indonesia yakni PB Djarum. Bersama klub ini prestasi besar telah diperlihatkan Felix. Semoga prestasi Felix semakin meningkat sampai ke level yang tertinggi (HK)