Samarinda – Satu-satunya tunggal putri yang tersisa, Maria Febe Kusumastuti akhirnya berhasil melangkah ke babak semifinal di gelaran Indonesia Grand Prix Gold. Bertanding pada hari Jum’at (15/10), Febe yang bermain menantang atlet muda China, Hui Zhou tampil sangat agresif.
Game pertama sepertinya Febe kurang gereget, ia tertinggal 5-8, tetapi kemudian ia berhasil meraih empat angka berturut-turut untuk memenangkan empat angka berturut-turut, 9-8. Ia sempat kembali tertinggal 10-12, tetapi upaya Febe untuk mempercepat tempo permainan rupanya berhasil membuat atlet muda China itu kehilangan tempo, Febe memimpin 17-14, dan akhirnya menutup game pertama dengan 21-17.
Di game berikutnya, Febe terlihat lebih sigap dan sedang berada di performa terbaiknya. Tercatat ia berhasil meraih angka dari smes-smes yang ia lancarkan, meski sempat terjadi kejar mengejar angka di awal game ini, Febe berhasil menjaga jarak terhadap lawannya. Tak pelak, dukungan ribuan penonton di GOR Palaran pun beriringan dengan sorakan Febe saat Febe memimpin cukup jauh, 15-9. Teriakan ala Istora pun kembali bergemuruh, kala Febe terus berhasil melancarkan dropshot tipis di depan net, ia pun mendapat tiket semifinal dengan 21-13.
Di semifinal nanti, Febe akan menantang the rising star dari negeri gajah putih, Ratchanok Intanon. Si gadis muda yang baru berusia 15 tahun ini kembali membawa kejutan, dengan lihai ia menekuk unggulan tiga asal Taipei, Tzu Ying Tai dengan 21-18 di kedua game.
Menanggapi pertemuannya di semifinal nanti, Febe pun telah menyiapkan strateginya sendiri. Apalagi kekalahannya atas Ratchanok di pertemuan sebelumnya, diakuinya sebagai pelajaran untuk mengatahui permainan juara dunia junior 2010 itu.
“Saya harus terus menyerang dia, dan jangan sampai terbawa permainan dia,” ungkap Febe.
Di nomor tunggal putra, sang maestro, Taufik HIdayat berhasil menghibur segenap insan bulutangkis, dia mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya. Mulai dari netting tipis di depan net, pukulan backhandnya yang tidak biasa serta smes kerasnya saat menaklukan Du Pengyu dengan 21-15 dan 21-14.
Taufik akan ditantang oleh wakil PB Djarum, Andre Kurniawan Tedjono yang berhasil melangkah ke babak empat besar. Di perempat final, tanpa ampun ia menghentikan langkah Ary Trisnanto dari Pelatnas Pratama dengan 21-15 di kedua game.
Salah satu partai pembuktian pun terjadi. Pertemuan antara Dyonisius Hayom Rumbaka melawan Tommy Sugiarto kembali terjadi. Kali ini Hayom kembali membuktikan diri untuk bisa menaklukan Tommy. Ia unggul 21-19 di game pertama, kemudian tertinggal 14-21 di game kedua. Di game ketiga, Hayom berhasil mengendalikan jalannya pertandingan untuk memimpin 11-3 saat pergantian lapang, dan menutup game terakhir dengan 21-13.
Satu-satunya wakil non Indonesia di nomor tunggal putra adalah Daren Liew, dengan cerdik ia berhasil mengatasi atlet ulet, Alamsyah Yunus dengan tiga game, 21-12, 11-21 dan 21-15.
Galeri Indonesian Open Grand Prix Gold 2010 Hasil Lengkap Indonesia Grand Prix Gold 2010