Turnamen bulutangkis Candra Wijaya Men's Doubles Championship ke-2 mulai digelar Rabu (21/4) ini. Dari drawing terbaru yang dikeluarkan terjadi beberapa perubahan diantaranya batalnya nama Howard Bach dari Amerika Serikat untuk tampil. Howard Bach yang berpasangan dengan Tony Gunawan merupakan juara dunia tahun 2005. Namun Tony tetap tampil berpasangan dengan pemain klub Djarum Kudus, Rendra Wijaya.
Sementara pemain Pelatnas asal klub Djarum lainnya, Rahmat Adianto akan berduet dengan pasangan barunya, Riky Widianto. "Persiapan saya cukup matang dengan pasangan baru walaupun kami baru sebulan berpasangan dalam sesi latihan," ungkap Rahmat. Di babak pertama Rahmat/Riky akan berhadapan dengan pasangan Andri Indrasmoro/M. Soleh dari klub Cendana. "Target saya adalah menjadi juara. Lawan terberat akan datang dari Tony Gunawan dan pasangannya," tutur Rahmat. Namun keinginan Rahmat tersebut harus melalui perjuangan yang berat karena harus menyingkirkan terlebih dahulu lawan-lawan seperti I Komang Putra/Trikusuma Wardana ataupun unggulan keempat asal India, Arun Vishnu/Tarun Kona.
Kondisi yang tidak menguntungkan menimpa Berry Angriawan. Ketika dihubungi kemarin (20/4), Berry masih terbaring sakit karena terkena serangan demam berdarah. Berry sedianya bakal tampil dengan pasangan sesama anggota Pelatnas maupun saat masih berlatih di klub Djarum, Muhammad Ulinnuha. Ulinnuha sendiri dalam drawing terbaru akan turun berpasangan dengan pemain senior yang memperkuat bendera Jepang, Harmono Yuwono.
Klub Djarum akan menurunkan beberapa pasang pemainnya disamping pemainnya yang memperkuat Pelatnas. Mereka terdiri dari pasangan Darmiko/Ferdian Fascal dan Didit Juang Indrianto/Seiko Wahyu. Di samping itu tampil pula pemain senior, Luluk Hadiyanto yang berpasangan dengan pemain Singapura, Ronald Susilo.
Turnamen ini juga akan memberikan penghargaan kepada para legenda bulutangkis Indonesia. Bila tahun lalu pernghargaan diberikan kepada pasangan Christian Hadinata/Ade Chandra dan Tjun Tjun/Johan Wahyudi, maka tahun ini akan disematkan kepada pasangan Kartono/Heryanto. Pasangan ini merupakan pasangan terkuat Indonesia era 90-an dengan prestasi dua kali meraih gelar juara All England tahun 1981 dan 1984. (HK)