Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Piala Thomas 1998, Pelepasan Oleh Sukarno Penyambutan Oleh Habibie
21 Mei 2020
Piala Thomas 1998, Pelepasan Oleh Sukarno Penyambutan Oleh Habibie
 
 

Untuk ke-11 kalinya, tim bulu tangkis putra Indonesia berhasil membawa pulang piala Thomas ke Tanah Air. Namun, masih ingatkah kala itu, Indonesia sedang bergejolak akibat kerusuhan. Pertokoan dibakar dan dijarah, rumah-rumah hangus, dan etnis Tionghoa pada saat itu merasakan teror yang luar biasa.

Meski begitu Tim Thomas Indonesia, yang ikut diperkuat oleh Hariyanto Arbi dan kawan-kawan tetap berhasil meraih gelar juara usai mengandaskan Malaysia dengan 3-2 yang kala itu digelar di Hong Kong.

Terdapat kesan mendalam saat itu. Bukan hanya karena piala Thomas yang kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi saja, namun ketika tim Indonesia yang juga terdiri dari Rexy dan Marlev Mainaky, Ricky Soebagja, Candra Wijaya, Sigit Budiarto, Indra Wijaya, Hendrawan, Tony Gunawan, dan Joko Suprianto tetap tampil maksimal demi nama baik bangsa di tengah kondisi politik di Jakarta yang kacau.

Dengan prestasi yang membanggakan itu, hampir seluruh surat kabar Tanah Air memberitakan dengan penuh kebanggaan. Di tengah keprihatinan yang melanda negeri ini, bulu tangkis mampu mengangkat harkat bangsa.

Kesan yang tak bisa dilupakan lagi bagi tim Thomas 1998 saat itu adalah saat kepergian tim bulutangkis Indonesia berangkat menuju Hong Kong diantar oleh presiden kedua RI, Soeharto. Namun saat pulang, tim bulutangkis Indonesia dijemput dan disambut oleh BJ Habibie. Kejadian tersebut dapat berlangsung karena pada saat tim Piala Thomas 1998 bertanding di Hong Kong, terjadi transisi kepemimpinan dari Soeharto ke BJ Habibie. (ah)