
Nama pebulutangkis ganda putra Sigid Sudrajad di kalangan atlet PB Djarum belakangan ini mencuat seiring keberhasilannya menjuarai berbagai kejuaraan dalam negeri. Bersama dengan pasangannya Kenas Adi Haryanto, pemain kelahiran Sukoharjo ini beberapa kali muncul menjadi juara. Di tahun 2011 lalu ia merebut tiga gelar Sirkuit Nasional (Sirnas) dan menjuarai Kejuaraan Nasional (Kejurnas) perorangan nomor ganda taruna putra. Tak heran jika PB Djarum memberikannya bonus berupa hadiah uang kepadanya sebagai bentuk apresiasi atas prestasi tersebut.

Kecintaan Sigid pada dunia bulutangkis terjadi secara kebetulan saja. Ia yang semasa kecilnya sering sakit-sakitan, bahkan harus berobat jalan selama 6 bulan. Kemudian, ayahnya mengarahkan untuk mengikuti olahraga dengan harapan agar sakit batuk yang sering ia derita bisa hilang. Sigid pun menerima apa yang di tawarkan oleh ayahnya. Rupanya Sigid memang berjodoh dengan bulutangkis. Lama kelamaan, sakit yang di deritanyapun sembuh. Ia pun akhirnya dengan tekun berlatih bulutangkis. Saking cintanya, Sigid terpaksa hijrah ke Ibukota Jakarta dan berlatih di sekolah bulutangkis/klub yang berada di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Sejak dulu, Sigid sudah mengetahui keberadaan klub bulutangkis PB Djarum. Keberadaan PB Djarum mulai dikenalnya dari obrolan dengan sesama teman satu klubnya. Kesukaannya menyaksikan pertandingan badminton menjadikan ia semakin mengenal atlet-atlet PB Djarum. “
Waktu Jakarta Open saya suka menyaksikan atlet PB Djarum bertanding,” kenangnya.
Akhirnya pada tahun 2006 orang tuanya mengajaknya mengikuti tes pemain ganda di PB Djarum. Awalnya ia takut mengikuti tes tersebut. “
Saya juga tidak tahu kenapa saya sampai takut mengikuti tes, mungkin karena waktu itu saya masih usia 13 tahun,” ujarnya. Tapi berkat dorongan orangtuanya, ia pun akhirnya berangkat menuju Petamburan. Jalan memang tak selamanya mulus. Pertama kali mengikuti tes pada bulan Februari 2005, ia tak di terima. Tetapi rupanya semangat untuk bisa bergabung dengan kawah candra dimuka bernama PB Djarum begitu kuat dalam dadanya. Ia pun harus melawan rasa takutnya untuk bisa mengikuti tes kembali yang diselenggarakan di bulan Oktober 2006. Dewi fortuna kali ini menyertainya. Ia pun di nyatakan lulus dalam tes tersebut.
Sejak kecil, bungsu dari dua bersaudara ini telah memiliki sifat keras kepala. Apapun yang ia mau harus bisa ia wujudkan. Sifat inilah rupanya yang membuatnya mau kalah dari siapapun. Termasuk tak mau kalah dari siapapun saat di lapangan. Terbukti, di tahun ini ia bisa menyabet tiga gelar juara ganda putra, belum termasuk menjadi finalis serta semifinalis.
Remaja kelahiran tahun 1993 ini merasa beruntung. Dengan usianya yang masih relatif muda, ia bisa mendapatkan penghasilan dari keringatnya sendiri. Ia pun tak lantas menjadi kikir dengan apa yang sudah ia peroleh. Sebagian dari hasil yang ia peroleh di berikan kepada orang tuanya. Lalu pemberiannya dijadikan modal oleh orang taunya untuk membeli sebidang tanah dan ternak di kampung halamannya. Satu impian yang ingin ia wujudkan adalah mempunyai rumah sendiri.
“saya ingin punya rumah sendiri,” harapnya. Rumah impian inilah yang akan menjadi pemicunya untuk menjadi yang terbaik di tahun 2012 ini. Semoga. (AR)