Menilik prestasi bulutangkis Indonesia yang dalam beberapa tahun terakhir tidak terlalu menggema, manajer PB Djarum Fung Permadi mengungkapkan bahwa saat ini persaingan di dunia bulutangkis sudah begitu ketat.
Dijumpai di sela-sela latihan ganda taruna putra PB Djarum di Kudus, Fung menjelaskan bahwa setiap negara sudah berlomba unuk memajukan bulutangkis di negara masing-masing.
"Dilihat dari kualitas tentu atlet sekarang sudah lebih maju dibanding para pendahulunya, tetapi negara lain juga memiliki kemajuan yang lebih dibanding kita," ujarnya.
Fung melanjutkan, di negara-negara seperti China ataupun Korea, sudah betul-betul mengimplementasikan teknologi untuk membantu para atlet baik untuk berlatih ataupun saat bertanding. Ditambah adanya perubahan sistem angka yang sebelumnya menggunakan poin 15 untuk ganda dan tunggal putra serta poin 11 untuk tunggal putri menjadi rally poin dengan 21 angka.
"Sebetulnya dengan tipe permainan pemain-pemain Indonesia, perubahan sistem angka tidak begitu menguntungkan, karena pemain kita banyak yang mengandalkan kekuatan serta seni saat bertanding, tetapi bulutangkis saat ini sudah lebih taktis dan efisien," lanjutnya.
Dengan keadaan persaingan bulutangkis saat ini Fung berujar bahwa kerja keras saja sudah tidak cukup. "Butuh usaha lebih dari sekedar kerja keras, kita harus bisa bermain lebih efisien dan cerdik," imbuhnya.
Selain itu, atlet juga harus ditopang dengan berbagai fasilitas, mulai dari makanan hingga fisioterapis serta penyesuian menu latihan untuk setiap atlet.
"Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi, dan untuk mengembalikan prestasi tentu akan butuh waktu yang tidak singkat, semoga dalam beberapa tahun ke depan prestasi kita bisa kembali seperti dulu," pungkasnya.