Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Butet: Tantowi/Grace Tidak Mati-Mati!
17 Juni 2010
Butet: Tantowi/Grace Tidak Mati-Mati!
 
 

Pertandingan ganda campuran antara Tantowi Ahmad/Greysia Polii melawan seniornya, Nova Widianto/Lilyana Natsir yang berlangsung di babak kedua hari ini (17/6) amat seru. Walaupun akhirnya Tantowi/Grace kalah 21-18, 17-21, dan 15-21, pertandingan yang disuguhkan mampu mencuri nafas para penonton. Kedua pasangan berimbang dan mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.

Set pertama dimenangkan oleh Tantowi/Grace yang menekan lawan dengan pancingan-pancingan cantik Grace dan gempuran smes-smes Tantowi. Terlihat sekali bahwa permainan Nova/Butet tidak berkembang karena tertekan. Strategi yang sama tetap dilakukan oleh Tantowi/Grace di set kedua. Namun di pertengahan, Tantowi/Grace tampak mengendor dan bahkan dari memimpin 12-5, mereka tersusul dan kalah 17-21.

"Saya agak deg-degan di pertengahan set kedua itu," ujar Tantowi usai pertandingan. "Mereka (Nova/Butet) nggak mati-mati bolanya."

Tapi bukan hanya Tantowi yang berpikir demikian. Ternyata Butet juga berpikir yang sama tentang Tantowi/Grace. Di tengah pertandingan yang penuh reli panjang itu Butet sempat berteriak, "Gila! Nggak mati-mati!"

Pertandingan kedua pasangan ini memang penuh reli-reli panjang dan penempatan bola yang memaksa setiap pemain untuk menjejali setiap sudut lapangannya. Stadium yang mulai dipadati penonton ini pun terpukau dengan pertandingan spektakuler antara pasangan Pelatnas ini. Semua jenis pukulan dalam bulutangkis komplit disuguhkan dengan baik: smes kencang, guliran bola pada net, drop shot tajam, atau pun clear yang mendorong lawan ke belakang lapangan.

Walaupun akhirnya yang muda harus mengakui keunggulan para seniornya, namun hari ini terlihat bahwa Tantowi/Grace adalah salah satu cikal bakal pasangan ganda campuran top Indonesia. Hal tersebut terlihat dari tekad mereka untuk mengejar dan mengembalikan bola –bahkan saat sedang tersungkur atau terjatuh, pertahanan yang baik, serta permainan net cantik Grace yang dibungkus dengan smes keras Tantowi yang membuat Nova/Butet harus berputar rotasi sedemikian rupa.

Tinggal pengalaman berpasangan bersama yang perlu mereka rajut lebih dalam. Seperti yang dikatakan Butet, "Secara teknik mereka (Tantowi/Grace) tidak kalah. Hanya saja senior menang pengalaman."

Berjuang terus, Tantowi/Grace!

Andre Fokus ke Indonesia Open
Andre Kurniawan Tedjono
Andre Kurniawan Tedjono mendapat pengalaman berharga hari ini. Di pertandingan pertama ia langsung berhadapan dengan unggulan kedua asal Denmark, Peter Gade yang telah melanglang buana di jagad bulutangkis selama kurang lebih 15 tahun belakangan ini. Mereka baru bertanding hari ini karena keterlambatan jadwal dikarenakan bocornya atap stadium kemarin (16/6).

Peter yang menyadari betapa bisa menjadi berbahayanya seorang Andre pun langsung menekan Andre sudah dari awal pertandingan.

"Karena saya harus bermain dua kali hari ini, jadi strategi saya adalah menekan dengan cepat," tukas Peter usai menang 21-14 dan 21-7. "Saya tidak boleh membiarkan permainannya berkembang. Andre bisa jadi lawan yang sangat berbahaya, apalagi dia sudah pernah mencicipi lawan-lawan seperti Lee Chong Wei dan Lin Dan."

Andre memang pernah menaklukkan salah satu sejawat Peter, Kenneth Jonassen. Saat itu Kenneth merupakan pemain berperingkat delapan dunia. Namun Kenneth dan Peter memiliki tipe permainan berbeda walaupun sama-sama dari negeri Skandinavia tersebut.

"Peter mainnya ala Asia: cepat dan bolanya aneh," jelas Andre. "Beda dengan Kenneth yang khas Eropa; lambat."

Terhenti di Singapura, Andre akan langsung fokus di Indonesia Open Super Series 2010. Ia langsung bertanya siapa yang akan jadi lawan pertamanya di Jakarta minggu depan. Andre tampak bersemangat menghadapi Indonesia Open Super Series tahun ini. Semangat terus, Dre! (DC)