Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Rendra : Imlek Pertama Dengan Istri
22 Januari 2012
Rendra : Imlek Pertama Dengan Istri
 
 

Baru saja seluruh masyarakat dunia merayakan pergantian tahun baru masehi dari 2011 ke 2012. Kini saatnya masyarakat keturunan Thionghoa siap-siap menyambut datangnya tahun baru Imlek. Menurut perhitungan kalender China, Imlek kali ini akan jatuh pada tanggal 23 Januari 2011.

Rendra Wijaya atau yang biasa akrab disapa Kace juga mulai menyiapkan diri menyambut tahun baru yang menurut kalender China merupakan tahun naga air. Jika tahun lalu ia masih mempersiapkan diri bersama dengan keluarga besarnya, di tahun ini ia menyiapkan imlek bersama istri tercintanya. “Ini imlek pertama saya dengan istri,” ujarnya sambil tersenyum.

Sebagai keluarga baru, Rendra dan istri sadar betul bahwa mereka harus menyiapkan sendiri segala macam pernak pernik untuk menyambut datangnya hari raya imlek. Mulai dari ornamen imlek, baju baru sampai penganan harus mulai mereka pikirkan sendiri. Sebagai keluarga baru, mereka pun memilih cara praktis untuk menyiapkan keperluan di rumah. Untuk urusan penganan atau kue, mereka menyiapkan dengan cara membeli bukan membuat sendiri.

Sebenarnya Rendra lebih suka jika kue yang ada di rumahnya di buat oleh adiknya Sandrawati Wijaya. Di kalangan keluarga Wijaya, Sandrawati selain pandai mengayunkan raket, ia juga terkenal pandai membuat kue. Tetapi sayang kesibukan yang di jalani oleh Sandrawati membuatnya tak bisa membuat kue untuk kakaknya.

“Sandrawati bikin kue keringnya enak. Cuma sayang kali ini ia lagi tidak sempat membuat karena sedang sibuk,” ujar Rendra setengah berharap. Walhasil ia pun harus berburu kue kering ke toko kue bersama istrinya, termasuk berburu kue keranjang yang menjadi ciri khas perayaan Imlek. Untuk urusan baju baru, kini ia tidak lagi pusing memikirkannya. Istri tercintanya telah mengambil alih tugas Rendra untuk membeli baju baru. “Sekarang baju baru untuk saya, istri yang membelikan. Saya termasuk malas untuk mencari baju di toko atau Mall,” jelasnya.

Mereka pun telah menyusun sejumlah rencana untuk merayakan imlek. Pada saat imlek nanti acara mereka di buka dengan pergi ke Cirebon, tempat kampung halaman Rendra Wijaya pada pagi harinya. Tujuan utamanya adalah daerah Pengampon, Cirebon tempat kakak dari ayahanda Rendra. “Biasanya keluarga besar kami kumpul di rumah kakaknya Papi di daerah Pengampon. Baru setelah itu kita berkunjung ke rumah sanak sudara yang lain,” jelas Rendra. Malam harinya mereka telah menjadwalkan untuk kembali ke ibukota Jakarta untuk berkumpul dengan keluarga besar sang istri.

Rendra merasa ada yang hilang saat perayaan imlek kali ini. Semasa sebelum menikah, ia masih suka menerika amplop merah yang berisi uang atau yang biasa di sebut dengan angpau, dari pemberian saudara-saudaranya. Kali ini ia yang harus memberikan angpau kepada saudara-saudaranya yang lain, karena menurut tradisi, mereka yang telah menikah harus membagi-bagikankan angpau .“Dulu biasanya saya menerima angpau, sekarang saya harus memberikan angpau,” celotehnya sambil tertawa. “Tapi yang terpenting bukan angpaunya, tetapi kumpul dengan keluarga. Karena kami jarang berkumpul dengan keluarga besar,” tambahnya.

Berbicara mengenai angpau, dulu rendra suka menerima dari kakaknya Candra Wijaya. Tetapi rasa iri kadang terbesit dari dirinya tak kala melihat adiknya selalu mendapatkan angpau melebihi yang dari yang ia dapat. “Adik saya Sandrawati, paling rajin mengunjungi keluarga yang lain, sementara saya lebih sering bersembunyi karena malu. Jadi kadang saya terlewatkan,” ujarnya sambil tertawa.

Gong Xie Fat Chai. (AR)