Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Dikejar Keponakan
21 Mei 2020
Dikejar Keponakan
 
 

Cerita seru di saat lebaran juga dimiliki oleh pemain spesialis ganda Siti Fadia Silva Ramadhanti. Walau tidak bisa belebaran bersama keluarga besarnya, tetapi kenangan ini tetap membekas dalam ingatannya.

Sebagai cucu pertama dan sudah pasti yang paling besar,  ia selalu menjadi target bagi para keponakan dan sepupunya yang masih kecil-kecil. Apalagi Fadia sudah memiliki pendapatan sendiri dari hasil prestasinya di berbagai kejuaraan nasional dan Internasional. Target itu tidak lain adalah angpau atau uang yang biasanya baru dan dimasukkan ke dalam amplop.

“Di keluarga besar saya banyak banget anak-anak kecilnya,” ujarnya.

“Jadi setiap lebaran mereka selalu deketin saya, minta angpau,” sambungnya.

“Sampe dikejar-kejar,” tuturnya. Iapun tidak menghitung berapa banyak angpau yang ia bagikan kepada saudara-saudaranya.  Bagi peraih gelar juara ganda putri pada kejuaran BWF Tour Super 100 Yuzu Indonesia Masters 2019, berbagi dengan saudara-saudaranya merupakan kebahagiaan tersendiri. Dan sudah barang tentu akan menjadi kenangan yang ingin ia ulang kembali.

Sayangnya, lebaran kali ini, ia tidak bisa menikmatinya bersama keluarga besarnya.  Sesuai aturan yang ada, ia dan rekan-rekannya yang lain yang ada di Pelatnas tidak diperkenankan untuk pulang ke kampung halamannya. “Lebaran kali ini di Pelatnas,” katanya. “Sudah dua kali ini lebaran ga sama keluarga,” ungkapnya.

Tapi ia masih bisa bersyukur, walau tidak berlebaran bersama keluarga besarnya di daerah Gunung Putri, Bogor, rencananya ia akan dikunjungi oleh ayah ibunya di Pelatnas. “Paginya setelah shalat, saya disamperin orang tua,” ujarnya. “Paling orang tua bawa makanan kesini,” tuturnya.

Fadia masih beruntung bisa merasakan nikmatnya berlebaran langsung dengan kedua orang tuanya. Sementara banyak rekan-rekannya yang tahun ini mungkin hanya bisa berlebaran dengan orang tua secara online. (AR)