Daftar pemain yang akan turun di kualifikasi Piala Thomas pada Februari mendatang sudah dirilis oleh PBSI pekan lalu. Sigit Budiarto yang merupakan pelatih ganda taruna putra PB Djarum, menilai squad yang ada memang masih memiliki peluang untuk bisa lolos ke putaran final bulan Mei mendatang, tetapi perjuangan mereka tidak akan mudah.
Sigit menilai kemampuan Indonesia saat ini bisa terbilang ada peluang, tetapi khususnya ketiga ganda yang ada didaftar pemain belum ada yang menunjukkan prestasi signifikan. “Ketiga ganda kita memang bisa bersaing di papan atas, tetapi mereka tidak menunjukkan prestasi signifikan. Kido/Hendra akhir-akhir ini performanya terlihat menurun, sedangkan Ahsan/Bona dan Alvent/Hendra AG sama-sama belum pernah bisa juara di kejuaraan sekelas Super Series,” ujar Sigit saat ditemui disela-sela latihan di Colo, Kudus kemarin (27/1).
Sebagai pemain ganda, dan kini menjadi pelatih ganda, Sigit memang menyoroti perkembangan tim ganda Indonesia. “Dulu zaman saya jadi atlet, pelatih lebih memiliki banyak pilihan pemain, tetapi untuk keadaan saat ini, saya rasa pelatih juga cukup kesulitan dengan materi pemain yang ada,” lanjutnya.
Sigit pernah memperkuat squad merah putih di tim Thomas pada tahun 1998 sampai terakhir Indonesia meraih piala Thomas terakhir pada tahun 2002 lalu. Kala itu, Sigit kerap menjadi tulang punggung merah putih untuk menuai angka diganda.
“Jika ingin lolos kualifikasi, tim sudah pasti harus bekerja ekstra keras, apalagi sekarang tim-tim seperti Jepang, Korea dan bahkan Thailand sudah memiliki pemain yang bagus,” pungkasnya.
Sigit adalah salah satu atlet yang penuh prestasi, selain turut mempersembahkan piala Thomas pada tahun 1998, 2000 dan 2002, Sigit pun berhasil menyabet beberapa gelar bergengsi diantaranya All England tahun 2003, Juara Dunia tahun 1997, Kejuaraan Asia tahun 2002 dan berbagai gelar di turnamen internasional. Usai gantung raket, Sigit kini memoles ganda taruna putra PB Djarum, ia pun berhasil mencetak atlet-atlet PB Djarum untuk menjadi pemain-pemain yang diwaspadai lawan. Ia berhasil membawa gelar juara ganda taruna putra Kejuaraan Nasional (Kejurnas) sejak tahun 2009 hingga 2011 tanpa terputus, dan berbagai gelar dari turnamen di Indonesia dan lain-lain .