Menjadi atlet yunior tentu tak mudah. Berbagai kesulitan dan bongkar pasang akan dihadapi. Seperti yang dialami oleh Muhammad Ulinnuha. Setelah bertahun-tahun berpasangan dengan Berry Angriawan, bahkan semenjak masih di PB Djarum akhirnya tahun 2011 lalu, Ulinnuha harus mengikuti arahan pelatih dan diduetkan bersama dengan Ricky Karanda Suwardi.
Kiprah pertama mereka adalah diajang Thailand Open Grand Prix Gold 2011, dimana mereka hanya mampu melangkah ke babak kedua, usai kandas ditangan unggulan tujuh Ingo Kindervater/Johannes Schoettler 18-21, 18-21. Perlahan namun pasti, pelan-pelan baik Ulinnuha atau yang akrab disapa Ulin mulai terbiasa dengan partner barunya yang berasal dari PB Mutiara itu.
Di bulan Maret 2012 mereka berhasil meraih gelar pertamanya. Vietnam International Challenge menjadi gelar perdana mereka. Sepanjang perjalanan menuju tangga juara, Ricky/Ulin dua kali menundukkan rekan senegaranya yakni Andrei Adistia/Christoper Rusidanto di babak perempat final dengan 15-21, 21-13, 21-4 dan Markus Fernaldi Gideon/Agripina Prima Rahmanto Putra di partai puncak 21-12, 21-19.
Setelah itu, Surabaya menjadi kota kedua yang menjadi saksi kehebatan mereka. Di ajang Indonesia International Challenge, mereka kembali menjadi juara. Di partai puncak mereka yang diunggulkan ditempat kedua itu berhasil mengalahkan senior mereka Yonathan Suryatama Dasuki/Hendra Aprida Gunawan 21-12, 12-21, 21-16.
Bisa bersaing dan menundukkan senior tentu menjadi salah satu alat ukur bahwa mereka akan mampu bersaing di masa yang akan datang. Di tahun 2013, mereka harus lebih sering diberangkatkan ke ajang sekelas grand prix gold. Tahun 2012 ini, prestasi mereka diajang Grand Prix baru sampai babak semifinal, dimana mereka berhasil melangkah ke semifinal Vietnam Open Grand Prix sebelum kalah dari Bodin Issara/Maneepong Jongjit unggulan dua asal Thailand dengan 11-21, 13-21. Sementara diajang grand prix gold mereka bisa mencapai babak perempat final di Thailand Open Grand Prix Gold, sebelum kalah dari jagoan Korea Kim Ki Jung/Kim Sa Rang dengan 19-21, 8-21.
Di penghujung tahun pun mereka melukis prestasi diajang India Grand Prix Gold dengan berhasil menjadi perempat finalis sebelum kandas ditangan rekannya yang pernah mereka taklukkan Markus/Agrippina. Giliran mereka yang menyerah 14-21, 21-18, 12-21.
Dengan kemampuan, postur dan jam terbang tentu akan menjadi modal bagi Ulin untuk bisa beprestasi lebih baik lagi. Jangan pantang menyerah, Lin!