Singapura, 16 Juni 2010 – Putra Palembang lulusan PB Djarum yang saat ini di Pelatnas, Mohammad Ahsan tersenyum saat ditanya mengenai kemenangannya atas putra-putra muda Singapura, Ashton Chen/Derek Wong, di babak pertama ganda putra Singapura Open Super Series 2010. Ia bersama pasangannya Bona Septano menang 21-12 dan 21-12.
"Mereka sama-sama pemain tunggal jadi belum dapat gaya gandanya, masih main sendiri-sendiri," ujar Ahsan mengenai Ashton dan Derek. Kedua pemain tuan rumah ini memang pemain tunggal, hanya saja telah gugur sebelumnya. Derek kalah dari Ashton di babak kualifikasi tunggal putra, sedangkan Ashton kalah oleh Simon Santoso pagi hari ini.
Bona mengatakan bahwa kunci kemenangannya adalah dengan melakukan tekanan terus-menerus dari awal. "Lebih enak lagi pas main di lapangan yang kena dorong angin, bolanya jadi lebih menekan kalau nyemes," tambah Ahsan.
Lawan mereka selanjutnya adalah Gan Teik Chai/Tan Bin Shen dari Malaysia yang bertanding sesaat setelah kemenangan Ahsan/Bona, melawan Chen Hung Ling/Lin Yu Lang dari Taipei. Ditanya mengenai lawan yang lebih dipilih untuk bertemu di babak kedua, Ahsan memilih Gan/Tan.
"Saya pilih lawan Malaysia," harap Ahsan tentang pilihan lawan di babak selanjutnya. "Yang kacamata itu (Chen Hung Ling – red) kita pernah bertemu dan kalah." Yang dimaksud Ahsan adalah pertemuan di China Super Series 2009 dimana mereka kalah dua set langsung 15-21 dan 18-21.
Pernyataan tersebut terkabul setengah jam setelahnya. Chen Hung Ling/Lin Yu Lang kalah 19-21 dan 16-21. Ahsan/Bona akan bersua dengan lawan pilihannya, Gan/Tan yang saat ini berada di peringkat 15 dunia, dan merupakan pasangan peringkat empat Malaysia.
Selain Ahsan/Bona, Meiliana Jauhari/Greysia Polii hari ini juga mendapat lawan mudah, yakni, Rena Wang/Iris Wang (USA). Senada dengan Ahsan/Bona, Rena dan Iris juga adalah pemain tunggal sehingga gaya permainannya pun sendiri-sendiri dan tidak mematikan bagi sebuah pasangan ganda sekaliber Meiliana/Grace. Mereka menang mudah 21-15, 21-9 dalam waktu 22 menit.
Yang mendapat gemblengan dari para senior lagi adalah Annisa Wahyuni/Anneke Feinya Agustine. Mereka berhadapan dengan Vita Marissa yang, menariknya, berpasangan dengan pemain senior Thailand, Saralee Thoungthongkam. Annisa/Anneke diganjar 13-21 dan 16-21.
Yang menggembirakan adalah penampilan sempurna Adriyanti Firdasari. Melawan unggulan ketiga, Zhou Mi dari Hong Kong yang pengalamannya sudah begitu kental, Firda bermain tenang dan mantap. Ia bahkan mempersulit Zhou Mi sedari awal dengan mengendalikan permainan dan mengecoh gerakan Zhou. Walaupun sempat kehilangan fokus di set kedua, Firda akhirnya menutup pertandingan dengan skor 21-12, 10-21, dan 21-11.
Di lapangan sebelah, Hendra Gunawan merengkuh kemenangan keduanya, kali ini di partai ganda putra berpasangan dengan Alvent Yulianto Chandra. Melawan pasangan Denmark, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding, mereka berjibaku selama 26 menit untuk menang 21-9, 21-19. Di babak kedua Mads/Mads sempat memimpin beberapa kali di angka kritis seperti 15-13 dan 18-16. Untunglah kematangan Hendra/Alvent dapat mengatasinya. "Di set kedua kita sempat lengah karena set pertama berjalan sangat mudah," ujar Alvent usai pertandingan.
Tiga pertandingan Indonesia setelahnya berjalan dengan mulus. Sony Dwi Kuncoro menang 16-21, 21-6, dan 21-18 atas Tanongsak Saensomboonsuk (Thailand), Maria Febe Kusumastuti menang 17-21, 21-15, dan 21-16 atas Megumi Taruno (Jepang), dan Dionysius Hayom Rumbaka menang 21-15 dan 21-13 atas Kazushi Yamada (Jepang).
Beberapa pertandingan malam ini terpaksa diundur sampai besok pagi karena peristiwa atap bocor yang membasahi lapangan nomor dua dan jika deras sampai ke lapangan nomor tiga, sehingga membuat jadwal molor. (DC)