Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Mia Audina, Bakat dan Kemauan
29 April 2012
Mia Audina, Bakat dan Kemauan
 
 

Djarum Badminton All Stars berhasil mengundang Mia Audina untuk menjadi salah satu legenda yang hadir di Palembang Sports Convention Center. Mia datang untuk melakoni sebuah pertandingan ekshibisi. Ia pun dipasangkan dengan Hastomo Arbi untuk melawan Christian Hadinata/Yuliani Sentosa.

Pertandingan yang berlangsung sekitar 15 menit ini dimenangkan oleh Hastomo/Mia dengan 11-6 dan 11-8.

Mia adalah atlet yang sempat menjadi fenomena di dunia bulutangkis tanah air dan dunia. Atlet yang lahir di Jakarta pada 22 Agustus 1979 itu berhasil menjadi pahlawan Piala Uber pada tahun 1994, di usianya yang ke-15.

Mia pun terus menjadi fenomena, dengan tinggi badan yang tidak terlalu tinggi, Mia memiliki kelenturan yang luar biasa, yang bisa membawanya meraih medali perak Olimpiade 1996 dan 2004.

Mia berujar semua kemampuan yang dimilikinya bukan sesuatu hal yang bisa dilatih, tetapi merupakan bakat. "Kalau untuk pukulan yang lentur itu, saya sendiri tidak bisa melatihnya, tapi itu merupakan sebuah pemberian Tuhan, bakat yang dititipkan Tuhan kepada saya," ujar istri dari Tylio Lobman tersebut.

Tetapi Mia pun mengaku, tak hanya bakat yang dibutuhkan untuk bermain bulutangkis. Melainkan juga kemauan dan kerja keras.

"Bakat saja tidak cukup, tapi harus memiliki kemauan dan bersedia untuk bekerja keras," sambungnya.

Bakat Mia memang sudah ditemukan sejak ia kecil. Di usia tiga tahun, Mia sudah dikenalkan dengan bulutangkis. Lalu saat usia lima tahun, Mia sudah menjadi juara ketiga di kelompok umur dibawah 10 tahun.

"Saat itu saya juara ketiga, kan tidak dapat piala, saya nanya sama mama, saya ingin piala gimana caranya, mama bilang kalau mau piala harus juara satu atau dua, dari situlah saya termotivasi dan ingin untuk mengumpulkan piala," kenangnya.

Kini, Mia menikmati kebahagiaannya sebagai pendamping dari suaminya. Mereka pun belum memiliki rencana untuk memiliki buah hati.

 

"kami masih sering berpergian, jadi rasanya masih belum stabil, mungkin nanti setelah stabil baru kami ingin memiliki anak," pungkasnya. (IR)