Vania Arianti Sukoco menjadi salah satu atlet spesialis ganda yang diperhitungkan di peta persaingan nomor taruna di sepanjang tahun 2015 lalu. Di ajang Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li Ning Open 2015, Vania memang berhasil meraih satu gelar, tetapi ia berhasil menutup tahun 2015 dengan kemenangan manis di ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI.
Kemenangan Vania bersama Rinov Rivaldy di Kejurnas mungkin cukup mengejutkan. Rinov/Vania harus berhadapan dengan Yantoni Edy Saputra/Marsheilla Gischa Islami di final Kejurnas. Tetapi kemudian mereka mampu membuktikan bahwa mereka memang patut disegani. Di partai puncak, Rinov/Vania berhadapan dengan seniornya di PB Djarum itu. Mereka membutuhkan waktu 43 menit untuk bisa meraih gelar juara dan tiket masuk Pelatnas, Cipayung dengan 17-21, 21-15 dan 21-18.
Tahun 2015, Vania buka dengan menjadi juara di Malaysia Junior International. Bermain bersama Tania Oktaviani Kusumah mereka berhasil menghentikan senionrya di PB Djarum, Cynthia Shara Ayunidha/Rofahadah Supriadi Putri. Di pertarungan yang berlangsung selama satu jam ini, Tania/Vania berhasil menang dengan 21-14, 17-21 dan 21-19.
Kiprahnya di ajang Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li Ning Open 2015, Vania memang menjadi salah satu pemain yang diperhitungkan. Tercatat ia berhasil menjadi semifnialis ganda campuran di Djarum Sirnas Jakarta dan Yogyakarta, serta menjadi runner up di Djarum Sirnas Jawa barat.
Sementara di nomor ganda taruna putri, Vania sukses meraih gelar pertama Djarum Sirnas di seri Yogyakarta. Bermain bersama Vania, unggulan empat ini berhasil menjadi juara di seri kelima yang digelar di Yogyakarta. Mereka sukses menang 21-16 dan 24-22 atas Brigita Marcelia Rumambi/Vehrenica Debora Rumate dari Exist Jakarta.
Selain dua gelar ganda taruna putri tersebut, Vania bersama Tania pun tercatat menjadi semifnialis di Djarum Sirnas Nusa Tenggara Barat dan Jawa Tengah, sementara di Djarum Sirnas Kalimantan Barat Open dan Jawa Timur, Tania/Vania harus puas jadi runner up.
Di Lombok, Tania/Vania harus mengakui keunggulan Syifa Fauziah/Virni Putri dari Jaya Raya dengan 21-15, 15-21 dan 19-21, sementara di Pontianak, Tania/Vania menyerah ditangan Marsheilla Gischa Islami/Ramadhani Hastiyanti Putri, seniornya di PB Djarum dengan 10-21 dan 19-21. Sementara di Jawa Timur, Tania/Vania dipaksa mengakui keunggluan Bunga Fitriani/Mayrina Lukmanda dari Mutiara Cardinal dengan 20-22 dan 18-21.
Catatannya di arena Djarum Sirnas memang tak bisa dipandang sebelah mata, dan dengan kemenangannya di Kejurnas, maka Vania pun menjadi salah satu atlet taruna yang mendapat kesempatan untuk bergabung bersama Pelatnas. Semoga di tempat latihan baru, prestasi atlet yang lahir di Surakarta, 28 Agustus 1999 ini akan bisa semakin bersinar.