Tim bulutangkis PB Djarum akan kembali menjajal pertarungan di Rusia. Setelah kandas di Vladivostok pekan lalu, Russian White Nights menjadi harapan selanjutnya. Berlangsung pada tanggal 6-10 Juli 2011, tim PB Djarum berpeluang besar membawa pulang gelar dari partai tunggal putri dan ganda putra.
Dua pasangan ganda putra, Rendra Wijaya/Rian Sukmawan serta Fernando Kurniawan/Wifqi Windarto nampaknya akan berlabuh jauh. Lawan-lawan tangguh yang perlu diwaspadai hanyalah unggulan tuan rumah, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov serta pasangan Polandia, Adam Cwalina/Michal Logosz.
Nama-nama ini baru akan mereka temui di perempat final. Di awal, Rendra/Rian bersua Nikita Khakimov/Vasily Kuznetsov (Rusia), dan pasangan Rusia lainnya di babak kedua. Fernando/Wifqi memiliki lebih banyak variasi. Di awal mereka bertemu perwakilan Rusia, Niklay Nikolaenko/Nikolay Ukk, dan di babak kedua mereka akan bertemu antara dengan pasangan Finlandia Anton Kaisti/Jesper Von Hertzen atau pasangan Polandia, Dariusz Janik/Michal Rogalski.
Di tunggal putri, tim PB Djarum memiliki Fransiska Ratnasari yang diunggulkan di nomor keempat, serta Maria Kristin Yulianti. Dengan absennya tim China dan Jepang dari Russian White Nights, maka tim Indonesia pun menjadi tim unggulan utama. Satu-satunya pemain ternama yang perlu diwaspadai adalah Zhang Beiwen (Singapura).
Tunggal putra yang diwakili oleh Andre Kurniawan Tedjono tentunya juga memiliki harapan. Hanya saja, partai ini memiliki lebih banyak nama-nama “tenar” seperti sang pembuat kejutan, Wacha Przemyslaw, kemudian si muda dari Taipei Hsu Jen Hao, serta pemuda-pemuda ulet Singapura Ashton Chen dan Derek Wong. Selain itu ada pula nama-nama gaek seperti Tan Yuhan (Jerman), Scott Evans (Irlandia) dan Lang Ville (Finlandia).
Tahun lalu, Wacha adalah runner up di kejuaraan yang sama, kalah dari Ivan Sozonov asal tuan rumah. Dari ganda putra, gelar tahun lalu direngkuh oleh Adam/Michal, sehingga kembalinya pasangan Polandia tersebut ke St. Petersburg tahun ini tentunya dengan harapan mempertahankan gelar juara. Tiga tahun lalu, Michal juga menggondol gelar yang sama walaupun dengan pasangan yang berbeda.
Namun tahun ini berbeda. Inilah kali pertama Indonesia turut serta di Russian White Nights yang diadakan oleh klub bulutangkis milik keluarga Russkikh tersebut. Karena itu, semuanya perlu berhati-hati, karena atlet Indonesia dimana pun mereka berada akan selalu menjadi penantang tangguh. (DC)