
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) resmi merilis hasil undian Kejuaraan Dunia 2025 pada Rabu (13/8) sore. Sebanyak 12 wakil Indonesia dipastikan akan menghadapi lawan-lawan tangguh sejak babak awal, terutama mulai fase kedua dan ketiga. Kabar positif datang dari sektor ganda, di mana hampir semua pasangan Indonesia menempati status unggulan dan mendapat bye di babak 64 besar, kecuali pasangan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Kejuaraan Dunia 2025 akan berlangsung pada 25–31 Agustus di Adidas Arena (Arena Porte de La Chapelle), Paris, yang tahun lalu juga menjadi venue cabang bulutangkis Olimpiade.
Kabid Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Eng Hian, menegaskan bahwa undian bukan alasan untuk mengendurkan persiapan. “Hasil undian ini sudah yang terbaik. Di Kejuaraan Dunia tidak ada lawan mudah karena semua peserta adalah yang terbaik. Tugas kita adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin,” ujar Eng Hian.
Ia menambahkan, dengan keluarnya undian, tim pelatih kini bisa memetakan program latihan sesuai calon lawan. “Masih ada sekitar satu minggu sebelum berangkat. Dari undian ini, kita bisa lebih detail menyiapkan strategi menghadapi lawan-lawan yang akan dihadapi,” jelasnya.
Dari sektor tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting langsung mendapat tantangan berat menghadapi wakil tuan rumah, Toma Junior Popov, di babak 64 besar. Sementara Alwi Farhan akan melawan Nguyen Hai Dang (Vietnam), sebelum berpotensi menghadapi pemenang antara Rasmus Gemke (Denmark) dan Lin Chun-Yi (Chinese Taipei). Jonatan Christie berjumpa Matthias Kicklitz (Jerman).
Di sektor tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung akan menghadapi Petra Maixnerova (Republik Ceko) dan menempati pool atas bersama unggulan pertama An Se Young (Korea). Putri Kusuma Wardani ada di pool bawah bersama unggulan kedua Wang Zhi Yi (China), dengan lawan perdana Lo Sin Yan Happy (Hong Kong).
Sektor ganda putra juga penuh tantangan. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (unggulan 4) menanti pemenang Hung Kei Chun/Lui Chun Wai (Hong Kong) atau Kevin Lee/Ty Alexander Lindeman (Kanada). Jika menang, mereka kemungkinan akan bersua Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang). Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana (unggulan 10) berpeluang langsung menghadapi unggulan pertama Kim Won Ho/Seo Seung Jae (Korea) di babak 16 besar.
Di ganda putri, jalan terjal menanti dua pasangan Indonesia. Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi dan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus bersiap menghadapi unggulan empat Baek Ha Na/Lee So Hee (Korea) serta unggulan dua Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia) jika berhasil melewati babak 32 besar.
Dari ganda campuran, Rinov/Pitha akan memulai dari babak 64 besar melawan Lu Ming Che/Hung En-Tzu (Chinese Taipei), sebelum kemungkinan menantang unggulan lima Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong). Sedangkan pasangan muda Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (unggulan 11) langsung masuk babak 32 besar dan berpotensi menghadapi unggulan empat Chen Tang Jie/Toh Ee Wei (Malaysia) di babak 16 besar.
Eng Hian mengingatkan bahwa turnamen ini memiliki atmosfer sebesar Olimpiade sehingga setiap pertandingan harus dijalani dengan fokus penuh. “Di atas kertas memang peluang kita ada, tapi ini Kejuaraan Dunia, semua bisa terjadi. Dari pertandingan pertama para pemain harus langsung siap, karena itu akan berpengaruh besar pada kepercayaan diri di babak selanjutnya,” tegasnya.
