Tahun 1993 menjadi awal mula pelatih ganda putra handal Indonesia, Herry IP melatih di Pelatnas PBSI Cipayung. Di tahun pertamanya itu, Herry dipercaya menjadi pelatih pratama.

Selang enam tahun, tepatnya pada tahun 1999, ia dipercaya menjadi pelatih utama ganda putra Pelatnas, sekaligus mengambil alih posisi sebelumnya yang diisi oleh seniornya, Christian Hadinata. Kala itu Christian menjadi beralih jabatan menjadi Direktur Pelatnas.

Di tahun pertamanya melatih ganda putra utama, Herry langsung menggebrak dan membawa pasangan Tony Gunawan/Candra Wijaya menjadi juara di turnamen bulutangkis tertua, All England meskipun saat itu berstatus tak diunggulkan.

Prestasi cemerlangnya lagi ketika di Olimpiade 2000 saat pasangan Tony/Candra berhasil memenangkan medali emas. Nama Herry pun semakin meroket.

Hingga saat ini, Herry pun terus menunjukkan eksistensinya menjadi pelatih ganda putra hebat yang mampu mencetak ganda putra hebat. Sebut saja tiga pasangan Pelatnas yang saat ini berada di jajaran 10 besar dunia, yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Berkat tangan dinginnya, tak hanya menempatkan tiga ganda putra di jajaran teratas, namun juga mereka pun saling bergantian untuk menjadi kampiun di turnamen-turnamen elit yang digelar BWF. Terakhir, Herry sukses menjadikan Ahsan/Hendra juara All England 2020 awal tahun lalu. Berkat pencapaian cemerlang itu, Herry pun dijuluki sebagai pelatih “Naga Api”.