Setiap muslim yang menjalankan ibadah puasa, semuanya berharap agar puasanya tidak terhalang selama satu bulan penuh. Harapan ini yang selalu diinginkan termasuk oleh pebulutangkis putri tanah air, Marsheilla Gischa Islami.
Gischa, demikian ia biasa dipanggil, memiliki impian agar bisa menjalankan secara penuh ibadah puasa yang sedang ditempuhnya. Harapannya ingin diwujudkan, apalagi saat ini di Pelatnas Cipayung, latihannya tidak seberat seperti biasanya.
“Latihan kali ini beda. Arahan dari pengurus latihan cuma 40% dari hari normal buat jaga kebugaran biar ga ngedrop,” ujarnya.
Bagi Gischa dengan metode seperti ini, ia merasa kuat untuk tetap latihan sambil menjalankan ibadah puasa. “Alhamdulilah puasa masih lancar. Cuma kan kalo cewe biasanya tetap ada halangannya. Jadi tetap ada bolong puasanya,” jelasnya.
Puasa kali ini, Gischa kehilangan kesempatan mencari makanan yang dijual di sekitar Pelatnas. Tahun kemarin ia masih bisa mencari jajanan pasar untuk buka puasa. Peraturan yang mengharuskan atlet tetap di asrama memaksa ia menyantap makanan yang disediakan di asrama.
“Tahun lalu masih bisa nyari jajanan pasar di komplek sini. Atau pesen makanan dari luar atau buka puasa di luar,” tuturnya. “Tahun ini kan ga boleh keluar sama sekali,” serunya.
Akibat pandemi Covid-19 pun ia terpaksa tidak bisa berkumpul bersama keluarga pada saat hari raya Idul Fitri. Ini kali pertama baginya lebaran tanpa keluarga. Iapun mengaku belum memiliki rencana saat lebaran di Pelatnas.
“Belum kebayang sama sekali , ini pertama kalinya lebaran ngga mudik. Yang pasti bakal kangen banget sama suasana lebaran di rumah,” pungkasnya.