Nama Aryono Miranat sudah sejak tahun 1980an terdengar diarena bulutangkis nasional dan internasional. Semasa menjadi atlet, ia memiliki spesialisasi di sektor ganda campuran. Tercatat beberapa prestasi pernah ia torehkan.

Diawal tahun 1990an bersama dengan Eliza Nathanael, pelatih yang kini menangani ganda putri Pelatnas ini berhasil meraih beberapa gelar diantaranya adalah China Open tahun 1992, Hong Kong Open 1992. Di tahun 1993 ia menjadi juara di Prancis Open. Tiga tahun beruntun, ia berhasil menjadi runner up di ajang Indonesia Open tahun 1990-1992.

Sosok yang biasa disapa Koh Ar oleh anak didiknya ini memang sudah gantung raket. Namun, prestasinya di kancah bulutangkis tak lantas terhenti. Di tangan kepelatihannya, beberapa prestasi berhasil ia torehkan, diantaranya adalah mengantar tim beregu putra merah putih yang bermaterikan pemain muda, untuk meraih medali emas SEA Games tahun 2003.

Sosoknya yang kalem kini tengah dihadapkan dengan tantangan besar, yakni sektor ganda putri. Nomor yang kerap di dominiasi oleh China dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia sendiri di tahun 2008 memiliki satu ganda putri terkuat Vita Marissa/Liliyana Natsir yang juga merupakan buah tangan dinginnya.

Kini di era kepengurusan Gita Wirjawan, pria kelahiran Bandung 27 April 1964 ini kembali dipercaya untuk mengomandoi ganda putri merah putih. Ia merupakan salah satu pelatih terbaik di jajaran pelatih PB Djarum, dimana ia sendiri sudah 25 tahun bergabung dengan klub yang bermarkas di Kudus ini. (IR)