Dara cantik kelahiran Klaten, 14 Juni 2005, Chiara Marvella Handoyo adalah salah satu dari banyaknya atlet asal PB Djarum yang memiliki sepenggal kisah menarik sebelum lulus menjadi atlet PB Djarum. Chiara mulai menekuni olahraga bulutangkis pada tahun 2016. Sebelumnya, ia hanya ikut sang kakak yang lebih dulu terjun di dunia bulutangkis.
“Awalnya saya ikut kakak main bulutangkis. Terus lama-lama saya jadi suka juga main bulutangkis dan ikut latihan bareng kakak,” kata Chiara.
“Dulu latihan sore saja karena pagi hari saya harus sekaloh. Baru tahun 2016 saya mulai serius dan latihan sehari dua kali,” ujarnya.
Belum satu tahun, Chiara mencoba peruntungan untuk ikut Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2016 di Solo Raya. Hebatnya, Chiara bisa langsung mendapat Super Tiket menuju grand final di Kudus.
Tak mudah bagi Chiara untuk bisa melewati berbagai tahapan di final audisi umum yang berlangsung di Kudus. Tak hanya persaingan ketat, namun ia pun harus melawan rasa sakit akibat cedera yang mendera dirinya saat itu.
“Dulu perjalanan ke final audisi itu posisi saya lagi cedera, tapi dipaksain main,” jelasnya.
Berkat kegigihannya, Chiara pun mampu melewati berbagai tahapan final audisi umum hingga akhirnya lulus dan resmi menjadi atlet PB Djarum.
Setalah bermukim di PB Djarum, berbagai prestasi membanggakan sukses Chiara persembahkan. Terakhir, Chiara berhasil keluar sebagai juara di nomor tunggal remaja putri pada ajang Yuzu Isotonic Akmil Open 2021. (AH)