Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Seleknas: Mulai Bisa Beradaptasi Dengan Cipayung
14 September 2011
Seleknas: Mulai Bisa Beradaptasi Dengan Cipayung
 
 

Jakarta - Satu minggu sudah atlet-atlet ganda terbaik PB Djarum berada di Cipayung. Mereka berada disana dalam rangka mengikuti rangkaian tes Seleksi Nasional (Seleknas), yang akan menjadi gerbang mereka untuk bergabung ke jajaran elite pembela merah putih di bulutangkis. Berbagai tes telah mereka lalui di minggu pertama hingga kemarin (13/9).

Dari sekian rangkaian tes yang harus mereka lalui, Deariska Putri Medita adalah salah satu diantara 52 atlet yang mengikuti seleknas kali ini. Ia merupakan atlet ganda putri yang sudah bertarung di kelas dewasa di ajang Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) sepanjang 2011 ini. Ia pun bercerita jika dari berbagai tes yang ia lalui, lari adalah tes yang paling berat.

“Mau disini atau dimana pun, lari itu tetap paling berat,” ujar atlet bertinggi 182 cm ini.

Metode latihan yang diterapkan memang tidak terlalu jauh berbeda dari yang mereka lakoni setiap hari di Petamburan. Hanya saja pada pekan lalu mereka mendapat tes untuk menguji paru-paru mereka.

Rekannya, Dandi Prabudita bercerita tentang pengalamannya ini.

“Tesnya sih lumayan lama, dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore, hanya dilakukan untuk menguji paru-paru kita, katanya sih menguji kemampuan paru-paru,” ujarnya.

Para punggawa dan srikandi ini pun, menempati satu ruangan besar untuk masing-masing. Tak ada kamar, hanya ada satu barak besar dimana mereka bisa tidur diruangan itu.

“Seru di satu tempat begini, bisa makin kompak, Cuma ya mungkin kalau masalah kenyamanan ya agak kurang nyaman,” ujar Deariska.

Setelah berada satu minggu, mereka kini tengah melewati minggu kedua. Deariska mulai merasakan betah untuk berada di Pelatnas.

“Disini makanannya enak, dan kalau betah ya betah tidak betah, kadang masih suka pengen pulang ke asrama PB Djarum,” ujarnya.

Pada akhir minggu ini, sebagian dari mereka akan dikembalikan ke klub dan dianggap belum bisa memenuhi kriteria untuk menjadi anggota tim terbaik. Deariska pun menanggapinya dengan bijak.

“Setiap atlet bulutangkis pasti punya hasrat dan keinginan untuk bisa menjadi bagian di Pelatnas ini, tetapi jika memang saya belum bisa diterima kali ini, mungkin saya kurang keras berlatih dan akan terus berusaha lebih keras,” pungkas Deariska.

Hal senada diungkapn oleh Melati Daeva, “Kalau diterima ya syukur Alhamdulillah, tapi kalau tidak diterima, saya siap berusaha lebih keras lagi,” ungkapnya.