Dalam bulutangkis, pukulan service menjadi kunci dari permainan. Pentingnya service memaksa pemain harus berlatih lebih keras lagi agar service yang dilancarkan tidak dengan mudah bisa dikembalikan. Pukulan service tipis akan membuat sulit lawan untuk mengembalikan. Salah satu pukulan service lainnya adalah flick service. Tak jarang pukulan service ini membuat pemain kaget karena datangnya bola melambung keatas dengan cepat.
Pukulan service terkadang menjadi kontroversi. Perbedaan sudut pandang antara hakim garis dengan pemain tidak jarang menimbulkan polemik saat pertandingan. Jika demikian, maka pemain biasanya akan melancarkan protes ke hakim yang memimping jalannya pertandingan.
Untuk meminimalisir kontroversi, badan bulutangkis dunia (BWF) menelurkan kebijakan dengan cara membuat alat pengukur service. Alat pengukur service manual ini selalu ditempatkan di sisi hakim garis. Alat pengukur tinggi service ini berbentuk sederhana. Terbuat dari batang alumunium yang disusun dengan tinggi 115 cm. Pada bagian atas terdapat dua lembar akrilik transparan dengan jarak antar keduanya sejauh 19 cm. Pada satu sisi terdapat garis berwarna biru, sementara disisi lain berwarna hitam. Garis inilah yang menjadi pedoman bagi hakim garis untuk menyatakan service pemain termasuk dalam kategori “Fault”.