Terpilih sudah para pemain yang menjadi wakil Indonesia pada perebutan piala Thomas 2014. Di antara nama-nama yang terpilih terselip satu nama ganda putra lapis kedua Indonesia asal PB Djarum, Berry Angriawan. Nama Berry terpilih menyisihkan nama besar seperti Markis Kido dan juga partnernya Giedon Markus Fernaldi.
Bukan tanpa alasan jika Berry masuk menggenapi kekuatan ganda putra di tim Piala Thomas Indonesia 2014. Sejak pelatih memasangkannya bersama Ricky Karanda, perlahan prestainya mulai melesat. Ramuan baru Berry Angriawan/Ricky Karanda memang menjanjikan. Sekitar bulan September 2013, pasangan ini mulai malang melintang di dunia bulutangkis. Pada kejuaraan Indonesia Open Grand Prix Gold 2013, Berry Angriawan bersama Ricky Karanda mampu memembus babak semifinal.
Kisah suksesnya berlanjut pada kejuaraan London Grand Prix Gold 2013. Di kejuaraan yang dilangsungkan Quin Elizabeth Olimpic Park ini, Berry dan Ricky bisa bertahan hingga babak final. Perjalanannya menuju babak final di lalui dengan mengalahkan unggulan ke-2 asal Inggris, Chris Langridge/Peter Mils kemudian ganda Denmark Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding mampu dihentikan. Ganda asal Jerman Peter Kaesbauer/Josche Zurwone di babat di babak semifinal. Ia hanya kalah dari sang juara asal Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen di partai puncak.
Masih di tahun 2013, Berry Angriawan kembali mencatatakan diri dengan prestasi yang menggembirakan. Pada kejuaraan bulutangkis Dutch Open Grand Prix 2013 nama Berry masuk sebagai finalis bersama pasangan tetapnya Ricky Karanda. Unggulan ke-3 asal India, Pranaav Jerry Chopra/Akshay Dewalkar, Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana, dan ganda China Kang Jun/Liu Cheng menjadi korbannya. Ia hanya kalah di babak final dari rekannya di Pelatnas Wahyu Nayaka/Ade Yusuf.
Pasangan Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa masuk dalam daftar pasangan ganda putra top dunia yang pernah dikalahkannya. Kemenangan di raih Berry atas ganda Jepang pada kejuaraan Hongkong Open Super Series 2013 lalu.
Di tahun 2014 ini, namanya mulai di perhitungkan lawan. Juara All England 2013, Liu Xiaolong/Qiu Zihan nyaris dipermalukan di kejuaraan Korea Open Super Series 2014. Berry mampu membuat jantung ganda China berdebar kencang, saat ia dan Ricky Karanda bisa menempel ketat dan mengajak rubber game sebelum akhirnya kalah dengan 23-21, 16-21, 18-21.
Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata ganda asal Jepang juga menjadi salah satu korbannya. Pada kejuaraan Singapore Open Super Series 2014 lalu, pasangan Jepang ini di jegal di babak pertama. Kejutan kembali ia torehkan di babak kedua. Unggulan ke-3, Angga Pratama/Ryan Agung Saputra takluk ditangannya. Ini merupakan aksi balasan Berry pada ganda nomor dua Indonesia ini. Pasalnya pada babak final SEA Games 2013 lalu, Berry dan Ricky harus puas mendapat medali perak setelah di kalahkan Angga/Ryan di babak final. Perjalanan Berry di Singapura terhenti babak perempat final. Ia hanya kalah dari sang juara Cai Yun/Lu Kai asal China melalui pertarungan rubber game.
Kini pasangan yang menduduki peringkat dua puluh lima dunia ini masuk ke dalam tim Piala Thomas Indonesia 2014. Semoga Berry mampu memberikan yang terbaik bagi tim Piala Thomas Indonesia 2014. (AR)