Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Liliyana Natsir Puji Penampilan Apriyani di Olimpiade
05 Agustus 2021
Liliyana Natsir Puji Penampilan Apriyani di Olimpiade
 
 

Peraih medali emas ganda campuran Olimpiade Rio 2016, Liliyana Natsir memuji penampilan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Secara khusus Liliyana juga menggarisbawahi penampilan luar biasa Apriyani yang bisa enjoy di Olimpiade pertamanya, Tokyo 2020.

Greysia/Apriyani mencetak sejarah dengan merebut medali emas setelah menang dari pasangan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Raihan medali Greysia/Apriyani sukses mempertahankan tradisi emas bulutangkis Indonesia di ajang multi event terakbar itu.

“Kalau dari Greys sendiri, tetap kita apresiasi luar biasa. Dengan di umur ke 33 tahun dia bisa meraih medali emas. Dari yang sebelumnya kita tahu sempat didiskualifikasi, terus ikut juga gagal di delapan besar, kali ini dia bisa menunjukkan kalau dia bisa mendapat medali emas,” ungkap Liliyana dalam program bincang Ngulik Olympic di kanal YouTube PB Djarum.

“Tapi yang harus kita garis bawahi itu adalah Apriyani. Yang kita bisa lihat Apriyani ini Olimpiade pertama dan di umur yang dia tergolong masih muda. Dia bisa menampilkan penampilan yang luar biasa, mentalnya juga luar biasa, semangatnya juga luar biasa. Itu yang saya tadi sangat kagum nontonnya,” kata Liliyana.

“Di umur yang masih 23 tahun itu, kayanya dibikin Apri tuh Olimpiade kaya kejuaraan yang bukan Olimpiade. Jadi dia kaya enjoy aja. Walaupun saya nggak tahu ya di hatinya dia itu mungkin tegang juga pasti ada. Pasti pengen kasih emas juga ada, karena punya kesempatan. Tapi yang kita lihat tadi dia berusaha enjoy dan dia bisa menikmati pertandingan. Itu terlihat sekali sehingga penampilan dia bisa maksimal,” ungkapnya lagi.

Lebih lanjut, Liliyana juga mengacungi jempol atas perjuangan pelatih ganda putri, Eng Hian, yang berhasil mengantarkan anak didiknya ke podium tertinggi Olimpiade. Peran Eng Hian dinilai Liliyana menjadi sangat penting untuk bisa menjaga mental dan pikiran sebagai satu-satunya wakil yang berhasil tembus ke final.

“Dan satu lagi untuk Koh Didi pelatihnya, luar biasa Koh. Karena saya juga mengalami, yang harus Koh Didi jaga itu adalah mental dan pikirannya Greys/Apri. Karena satu-satunya yang masuk final. Dan ganda putri yang tidak diandalkan dan tidak ditargetkan. Jadi dari sisi Koh Didinya sendiri pasti juga saya yakin dia punya beban yang berat untuk mengatur pikiran dan mentalnya Greys/Apri, jangan sampai menggebu-gebu tapi jangan sampe juga menjadi beban kalau dia yang satu-satunya masuk final,” ungkap Butet, sapaan karib Liliyana. (NAF)