Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Pengalaman Rafiddias Menjalankan Ibadah Puasa
12 Agustus 2010
Pengalaman Rafiddias Menjalankan Ibadah Puasa
 
 

Siapa sangka pemuda yang mempunyai tinggi 184 cm ini ternyata seorang yang pemalu. Rafi, nama panggilan akrab Rafiddias Akhdan Nugroho, lebih senang berbicara panjang lebar dengan telepon ataupun menggunakan pesan singkat. Tapi jika bertemu, jangan harap  banyak kata keluar dari mulutnya. Rafipun mengaku jika sang pacar berkomentar sama.  “Pacar saya bilang, kalo saya bawelnya cuma di bbm, blackberry massage-red, sama teleponan,” jelasnya.

Umur 7 tahun Rafi sudah mulai mengenal puasa. Papa, mama serta nenek adalah orang-orang yang mendorongnya untuk belajar berpuasa. Awalnya Rafi kecil berpuasa hanya setengah hari saja. Juara ganda putra Sirkuit Nasional Tegal 2010 ini ternyata diwaktu kecil sangat susah dibangunkan untuk makan sahur. Tak jarang sang ayah harus membentaknya untuk membangunkan dirinya makan sahur. Selain tergolong susah bangun, Rafi kecil pun jarang sekali menggosok gigi. “kalo sekarang udah rajin dong hahahahaha,” belanya.

rafiJika anak baru gede atau biasa disebut ABG sangat suka keluyuran sehabis sholat subuh, Rafi memilih kembali ke rumah untuk melanjutkan tidur. Hari-hari di bulan ramadhan pun dihabiskannya di rumah, bermain bersama sang adik, atau sekedar menonton televisi. Jika jalan-jalanpun, penggemar gorengan ini hanya memilih Universitas Indonesia sebagai tempat tongkrongannya. Itupun karena lokasinya tak seberapa jauh dari rumahnya.

Tinggal di asrama membuat penggemar Luna Maya ini harus lebih mandiri. Tak jarang Rafi harus bangun di waktu pagi buta dan mencari makanan untuk sahur. Rumah Pak supir karyawan Djarum menjadi tempat favorit bagi anak-anak PB Djarum yang berada di Jakarta untuk makan sahur, termasuk juga Rafi. Peminat opera Van Java ini pernah merasakan beratnya latihan pada saat puasa. Dan yang terberat yang dirasakanya adalah pada saat harus menjalani program lari. Meski Berat, Rafi bisa menjalankannya. Ternyata pemilik cita-cita menjadi Juara All England ini mempunyai kiat tersendiri menghadapi tantangan berat di bulan puasa. “Utamakan tidur,” katanya berteori.

Meski sudah remaja, Rafi masih kerap menerima hadiah uang pada saat lebaran. Tak hanya dari orang tuanya sendiri, dari sanak saudaranya pun ia masih suka menerima. “Kalo tidak salah tiga ratus ribu rupiah,” kenangnya saat ditanya nilai terbesar yang pernah ia dapat pada saat lebaran. Rafi tak menggunakan uangnya itu untuk bersenang-senang, melainkan ia titipkan kepada sang bunda.
Saat ditanya mengenai hikmah puasa, Rafi menjawab dengan mantap bahwa puasa melatih dirinya untuk bisa bersabar dalam segala hal dan juga juga untuk menahan nafsu. “Banyak hal yang bisa diperbuat agar saya bisa menjadi manusia yang taat kepada Allah,” tambahnya. (AR)