Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Perjuangan Belum Usai
04 Juli 2010
Perjuangan Belum Usai
 
 

Kudus – Hari telah senja di Kudus, matahari mulai terbenam, dan GOR Jati Kudus pun beranjak sepi, tak seramai hari sebelumnya. Hari ini ratusan peserta audisi harus rela pulang terlebih dahulu, saat nama mereka tak lagi ada di daftar peserta yang lolos ke babak berkutnya.

Harap-harap cemas para orang tua terpecah, saat panitia mulai menempelkan pengumuman nama-nama peserta yang lolos ke babak berikutnya. Wajah senang, dan kecewa berbaur saat mereka membalikkan badan dari papan pengumuman.

Mereka yang anaknya lolos, tentu saja langsung mengabarkan kabar gembira ke sanak saudara lainnya. Mereka yang putra atau putrinya tak lolos, membersitkan raut kekecewaan tapi diiringi dengan semangat baru untuk bisa kembali tahun depan.

Salah satu ibu peserta, dengan gontai membalikkan badan. Satu kalimat yang dia ucapkan, "yah..Nggak lolos, tapi ya udahlah, mungkin belum jalannya," begitu ia bergumam. Ia pun tak mau ditanyai lebih jauh, ia buru-buru mencari anaknya dan meninggalkan GOR Jati.

Lain lagi dengan salah satu anak, dia mengetikkan sms "Aku ngga lolos," tapi ia tetap hadir di GOR Jati, melihat perjuangan rekannya yang masih melanjutkan audisi.

Itulah audisi, sama halnya dengan pertandingan biasanya, ada yang kalah ada yang menang, ada yang lolos, ada yang tidak.

Namun, perjuangan belum usai. Tak lolos audisi tak berarti kecintaan mereka terhadap bulutangkis pupus, mereka bertekad untuk terus berlatih dan kembali tahun depan. Seperti kata pepatah, banyak jalan meuju Roma, banyak jalan menuju cita-cita, dan banyak jalan untuk menjadi atlet bulutangkis terbaik.

Tempat Parkir Disulap Menjadi Kantin
Parkiran yang disulap menjadi kantin
Ada yang aneh di halaman GOR Jati, sepetak tanah yang biasanya dipakai sebagai lahan parkir, dua hari ini berubah dengan ornament tambahan, ada meja dan kursi, ditambah lagi ada yang menjual makanan dan minuman.

Ya, ini merupakan inisiatif dari panitia, untuk menyediakan makan dan minuman bagi para peserta, setelah pada tahun-tahun sebelumnya peserta kesulitan untuk mencari makanan diluar GOR.

"Dulu memang ga ada, akhirnya ya saya berjualan disini," ungkap Ibu Ningtyas yang menjual mie, kopi, minuman segar dan makanan ringan.

Ibu Ningtyas, memang bukan penjual. Ia hanya ditawari oleh pihak PB Djarum untuk membuka "warung" itu.

"Mumpung anak-anak juga lagi liburan sekolah, jadi ya ikut jualan aja," ungkapnya sambil tertawa.

Hari ini (3/7) menjadi hari terakhir ia berjualan, karena esok ia sudah tidak lagi berjualan mengingat pada Minggu (4/7) siang, acara audisi PB Djarum ini akan usai. Dan PB Djarum pun akan menerima siswa-siswa barunya, siapa yang akan lolos?