Nova/Butet yang merupakan juara bertahan kejuaraan tahunan ini tidak mampu mengatasi pasangan Denmark, Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl. Pasangan Indonesia yang diunggulkan di tempat kedua ini menyerah pada unggulan 7 tersebut dalam dua game 13-21 17-21.
Nova/Liliyana lolos ke semifinal setelah menyingkirkan ganda Denmark lainnya, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dalam rubber game 21-18 14-21 21-18. Sementara Laybourn/Juhl di babak semifinal membuat kejutan dengan menumbangkan unggulan teratas dan juara Olimpiade 2008 asal Korea Selatan, Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung, dengan 18-21 21-19 21-18.
Namun dalam pertandingan final di Gachibowli Indoor Stadium Hyderabad, India, pasangan Denmark tampil di atas angin. Mereka langsung menekan Nova/Butet dengan pukulan keras dan tajam yang memaksa Butet untuk mengangkat bola melambung. Bola-bola ini tentu saja menjadi santapan empuk buat Thomas Laybourn yang memiliki smash keras.
Sementara buat pasangan Indonesia ini, partai final menjadi anti klimaks. Mereka seperti kehilangan kendali atas permainan mereka. Permainan cepat yang dikembangkan pemain Denmark, memang membuat -terutama- Nova Widianto tampak keteteran. Akhirnya mereka gagal membawa kembali gelar juara dunia setelah kalah 13-21 17-21.
Meski sudah diperhitungkan, hasil tanpa gelar ini tentu saja sangat menyedihkan buat tim Indonesia. Prestasi tertinggi diraih tunggal putera Sony Dwi Kuncoro dan Taufik Hidayat yang lolos ke semifinal serta Nova/Liliyana yang lolos ke final.
Sumber: Kompas.com